detik.com |
Seperti yang diberitakan oleh detikFinance (24-09-2012), Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, pembangunan jalan tol melayang Cibubur-Senayan tidak ekonomis. Jika dibangun tarifnya mencapai Rp 28.000 sekali jalan. Ini bakal membebankan konsumen.
"Dari hasil Pre FS (feasibility study/kajian), tarif dari Adhi Karya terlalu mahal. Tarif tidak mampu menarik pengendara mobil. Masih akan andalkan tol lama (dalam kota) karena lebih murah," kata Adityawarman dikutip detikFinance, Senin (24/9/2012).
Proyek tol melayang ini memang digarap oleh tiga BUMN yakni Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Jasa Marga. Namn pembangunan monorel dinilai lebih menghemat biaya kontruksi, monorel juga memiliki daya angkut lebih besar.
Sebagai pengelola jalan tol, Jasa Marga justru mendorong pembangunan monorel Cibubur-Senayan. Perseroan bersama BUMN lain bertindak sebagai pemilik saham atas proyek monorel tersebut.
Lagi pula Jasa Marga masih memiliki kepentingan, karena tiang-tiang monorel berada di lahan jalan tol dalam kota milik mereka. "Kita sebagai pemilik atas proyek. Tidak masalah," paparnya.
Ketiga BUMN ini juga siap menggandeng PT Kereta Api (Persero) sebagai operator monorel tersebut. "Tentu akan gandeng PTKA, karena mereka yang paling pengalaman akan ini. Namun ide ini masih kita rumuskan," paparnya.
Jasa Marga berencana membangun monorel di atas jalan tol (elevated) dalam kota untuk rute Cibubur-Senayan. Cara ini lebih efektif mengurangi kepadatan kendaraan di jalan dan memperlancar aktivitas masyarakat dari Bogor atau Cibubur.
Atas rencana ini, Jasa Marga berencana menghadirkan parkir kendaraan yang ekstra luas bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan moda transportasi masal tersebut.
"Kita akan sediakan lahan untuk menampung mobil baru masyarakat yang pakai monorel. Mobil diparkir," katanya.
Lahan ini diperkirakan mampu menampung 1.000 mobil. Namun ide ini masih terus dimatangkan perseroan, termasuk posisi lahan parkir ekstra tersebut.
"Lahannya belum namun kalau melihat posisinya, tanah yang masih cukup luas antara pintu tol Cibubur dengan Bukit Golf (Cimanggis). Kita bebaskan untuk parkir," paparnya.
Ongkos pembangunan monorel dianggap lebih murah dibandingkan jalan tol. Biaya struktur lebih efisien karena beban angkut monorel lebih kecil dibandingkan mobil.
"Pembangunannya jauh lebih murah karena kalau monorel bisa dipastikan bebannya. Namun mobil jika dalam keadaan macet, semua menumpuk. Beban jadi lebih besar," ucap Adit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar