Selasa, Juni 14, 2011

Zoom In - Zoom Out

Designer yang terbiasa menggunakan software grafis seperti Corel Draw atau Photoshop, akan sangat mengenal apa yang dimaksud dengan zoom in atau zoom out. Mengapa para designer melakukan hal ini?

Tentu karena mereka ingin mendapatkan hasil yang optimal. Jika dia terus melakukan zoom in, dia tidak akan pernah bisa melihat hasil akhir. Dia hanya fokus pada detil sementara hasil akhirnya tidak tahu. Sebaliknya, jika Anda hanya menggunakan zoom out, Anda hanya melihat gambaran besarnya, Anda tidak tahu bagaimana detilnya dan bagaimana gambaran tersebut disusun. Oleh karena itu, kedua zoom harus dilakukan.

Begitu juga halnya dalam berpikir. Sebuah artikel pada website Motivasi Islami menyebutkan bahwa kita perlu melihat masalah secara detil dan fokus (zoom in) pada satu bagian dan juga kita perlu melihat masalah secara kesuluruhan (zoom out). Keduanya harus dilakukan secara simultan agar kita mendapatkan informasi yang utuh.

Masalahnya, kebanyakan orang hanya kuat atau terbiasa menggunakan salah satu cara pandang saja. Ada yang cendrung melihat segala sesuatu pada detilnya saja. Sementara ada juga orang yang suka melihat masalah pada gambaran besarnya saja.

Berpikir keduanya, zoom in dan zoom out adalah cara terbaik, meskipun tak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan dan melihat dan menganalisa. Saat kita melihat suatu masalah kita harus bisa melihat secara gambaran utuh dan juga fokus pada- detail tertentu. Seperti seorang designer, dia lihat gambaran utuh (zoom out), kemudian melihat detil (zoom in) untuk melakukan perbaikan. Setelah itu melihat zoom out lagi, kemudian zoom in lagi dan seterusnya.

Jika kita fokus pada detail, akan banyak hal yang luput dari pandangan kita sebab kita tidak bisa melihat keseluruhan masalah yang kita hadapi. Lebih bahaya lagi jika kita melihat satu bagian saja terus-menerus atau berulang-ulang maka sadar tidak sadar kita akan menganggap bahwa bagian itu adalah yang terpenting dari semuanya, sehingga bagian lainnya dianggap tidak penting.

Jika kita fokus pada gambaran besar terus, kita tidak bisa melihat detilnya. Jika kita tidak bisa melihat detil suatu masalah, kita akan luput jika ada suatu tindakan yang diperlukan untuk masalah detail. Sering kali, tindakan atau solusi hanya bisa dihasilkan setelah kita melihat masalah detilnya.

Ini adalah rahasia berpikir jenius, gunakan kedua cara berpikir ini. Anda akan memiliki pandangan yang berbeda. Anda melihat masalah lebih utuh dibandingkan kebanyakan orang. Anda akan lebih bijak, lebih kritis, dan lebih cerdas dalam melihat sebuah masalah.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...