Sabtu, Desember 20, 2008

Pelat Nomor Mobil di Jakarta Tiga Huruf (ketinggalan berita)

Setelah lebih dari dari setahun menimba ilmu di kota kembang, ternyata banyak kabar dari Jakarta yang luput oleh saya. Salah satunya adalah tentang diberlakukannya pelat nomor mobil dengan kombinasi tiga huruf. Awalnya saya terkejut ketika makan batagor di daerah Cijantung, melihat sebuah mobil Daihatsu Xenia anyar yang sedang parkir tertempel pelat nomor dengan kombinasi tiga huruf di belakang barisan empat angka. Saya kira ia cuma menempelkan pelat nomor sepeda motor untuk mengelabui mobilnya yang belum mendapatkan pelat secara resmi. Tapi teryata perkiraan tersebut salah. Setelah browse saya mendapatkan berita dari berbagai media yang menyebutkan hal itu telah berlaku sejak bulan September 2008. [1][2][3]
"Ternyata jalan Jakarta sudah semakin padat dengan kendaraan. Pantas saja bila tahun 2014 nanti Jakarta diperkirakan akan macet total!"
Berikut ini data jumlah kendaraan yang berkeliran di Jakarta hingga Juni 2008 dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya
  • Mobil penumpang 1.957.225 unit
  • Mobil beban 526.181 unit
  • Bus 318.664 unit
  • Sepeda motor 6.302.616 unit
    Total 9.104.686 unit

Memiliki mobil memang tidak ada yang larang, apa lagi mobil memang diperlukan digunakan untuk perjalanan bersama, seperti dengan keluarga. Tapi kalau sekedar untuk ke kantor secara sendiri mungkin sekarang saatnya kita beralih ke angkutan umum. Supaya jalan di Jakarta tidak terlalu padat, dan aktivitas bisa berjalan lancar.

Yuk Kita dukung dan dorong Pemerintah untuk menyediakan pelayanan angkutan umum yang baik.

Tim Nasional Indonesia U16: Uruguay Project

Untuk menciptakan sejarah baru sepak bola Indonesia.

Sabtu, 20 Desember 2008, pagi itu saya duduk di depan televisi mencari berita tentang tim nasinal Indonesia yang akan berlaga dalam semi final Piala AFF di Thailand sore ini. Mungkin kita tidak dapat berharap banyak setelah sebelumnya, Selasa, 16 Desember 2008 Tim Nasional Indonesia mengalami kekalah 0-1 dari Thailand di Kandang sendiri.



Setelah saya pencet remote saya justru mendapatkan berita sepak bola yang menurut saya mengejutkan. Apa Kabar Indonesia Pagi, di TV One menampilkan diskusi dari sebuah proyek besar besar sepak bola Indonesia, Tim Nasional Indonesia U16: Uruguayan Project. Melaui program ini PSSI menyeleksi 25 pemain usia muda (U16) untuk di bawa berlatih ke Uruguay. Para pemain tersebut baru kembali ke Tanah Air setelah 10 bulan berada di Uruguay, dan direncanakan program tersebut akan terus berlanjut hingga empat tahun ke depan. Dengan tinggi pemain rata-rata 173 cm, saya tentu berharap program ini bisa menciptakan sejarah baru untuk Indonesia. Tim Nasioal Indonesia U16 ditargetkan untuk bisa berbicara pada olimpiade 2012.



Sebagai pencinta sepak bola, tentu saya berharap Indonesia bisa memiliki tim yang bagus dan mampu bersaing dengan tim-tim besar dunia. Mengharumkan nama negara, menciptakan kebanggaan bagi warga Indonesia.

"Ayo Indonesia!!!! Kita Harus Menang!!!"

Sabtu, Desember 06, 2008

Cap Botol Tea

Teh botol is a popular Indonesian drink produced by the company Sosro. Teh botol literally means 'bottled tea' in Indonesian. It is a sweetened jasmine tea and it is usually served cold. Sosro now also selling the tea on the Tetra Pak packaging.

The factory was the first factory for ready-to-drink tea in glass bottles, not only in Indonesia, but also the world!

Soegiharto Sosrodjojo

The Sosro brand, a well known tea brand in Indonesia, is taken from the Sosrodjojo family name, the owners of the company. They started the business of marketing jasmine tea based in Slawi, a small town in Central Java province, in 1940. The first brand was called Cap Botol (or the bottle sign).

Teh Cap Botol

In 1965 the Cap Botol jasmine tea was first introduced to Jakarta by promoting the product with the marketing name of cicip rasa (or today known marketing name of free samples). During the free tasting promotion, the jasmine tea was brewed on the spot, but the time required for brewing was too long for some of their more impatient customers. To overcome this problem, the promotion staff brewed the tea in the office before going to the promotion location and poured the ready-to-consume jasmine tea into big pots and pans. However, this technique did not solve the problem; the tea in large pots and pans spilled over on the way before they reached the location.

Teh Botol Sosro

Another solution was found by placing the brewed jasmine tea in clean used glass bottles, which were normally used for packing soda, soy sauce and other products. It was successful and gave birth of the teh botol (or tea in a bottle) brand name in 1969. The official name was Teh Botol Sosro.

The first bottles were introduced in 1970. In 1972, they re-designed the bottles. In 1974, with the establishment of PT. Sinar Sosro (a company producing the Teh Botol Sosro) in Ujung Menteng (part of Bekasi at that time), they re-designed again the bottle which remains until today.

Minumnya? Teh Botol Sosro!

Today Teh Botol can be found in almost anywhere in Indonesia, including street stalls. It is become favorite for most Indonesia people.

Teh Botol so popular whith their commercial (advertisement) slogans on television :

"Apa pun makanannya Minumnya Teh Botol Sosro"

Jumat, Desember 05, 2008

Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

Kamis, Desember 04, 2008

Bank Indonesia Mencabut dan Menarik Empat Pecahan Uang Kertas dari Peredaran

Bank Indonesia terhitung mulai tanggal 31 Desember 2008, melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/33/PBI/2008 secara resmi mencabut dan menarik 4 (empat) pecahan uang kertas dari peredaran. Pecahan uang kertas yang dicabut dan ditarik adalah sebagai berikut:

  1. Rp10.000 Tahun Emisi (TE) 1998 (Gambar Muka: Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien),
  2. Rp20.000 Tahun Emisi (TE) 1998 (Gambar Muka: Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara),
  3. Rp50.000 Tahun Emisi (TE) 1999 (Gambar Muka: Pahlawan Nasional WR. Soepratman), dan
  4. Rp100.000 Tahun Emisi (TE) 1999 (Gambar Muka: Pahlawan Proklamator Dr.Ir.Soekarno dan Dr. H. Mohammad Hatta, berbahan polymer).
“Bank Indonesia secara rutin melakukan pencabutan dan penarikan uang rupiah. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan antara lain masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi unsur pengaman (security features) pada uang”, demikian disampaikan S. Budi Rochadi, Deputi Gubernur bidang Pengedaran Uang.
Dengan pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran maka terhitung mulai tanggal 31 Desember 2008, empat pecahan uang tersebut tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender).
Namun demikian, bagi masyarakat yang masih memegang uang pecahan-pecahan tersebut dapat melakukan penukaran dengan uang rupiah pecahan yang sama atau pecahan lainnya yang masih berlaku di kantor-kantor Bank Indonesia atau bank umum terdekat. Batas waktu penukaran empat uang pecahan tersebut di bank umum adalah sampai dengan tanggal 30 Desember 2013 atau 5 (lima) tahun sejak pencabutan dan penarikan uang tersebut. Sementara itu, batas waktu penukaran di Bank Indonesia adalah sampai dengan tanggal 30 Desember 2018 atau selama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal pencabutan. Hak untuk menuntut penukaran empat pecahan uang rupiah yang dicabut dan ditarik tersebut tidak berlaku lagi setelah 10 (sepuluh) tahun terhitung tanggal 31 Desember 2018.
Jakarta, 26 November 2008
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

Filianingsih Hendarta
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Telp : (62-21) 381-7187
Fax : (62-21) 350-1867,
humasbi@bi.go.id

Rabu, Desember 03, 2008

System Dynamics

System dynamics atau Dinamika Sistem adalah suatu metode pemodelan (modeling method) yang diperkenalkan pertama kali oleh Jay W. Forrester pada tahun 1950-an dan dikembangkan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) Amerika. Sesuai dengan namanya, penggunaan metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi utama dalam paradigma system dynamics adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap sistem yang kompleks bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah model-model system dynamics diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal (theory-like).

Metodologi “system dynamics” pada dasarnya menggunakan hubungan-hubungan sebab-akibat (causal) dalam menyusun model suatu sistem yang kompleks, sebagai dasar dalam mengenali dan memahami tingkah laku dinamis sistem tersebut. Dengan perkataan lain, penggunaan metodologi “system dynamics” lebih ditekankan kepada tujuan-tujuan peningkatan pengertian kita tentang bagaimana tingkah laku sistem muncul dari strukturnya.

Persoalan yang dapat dengan tepat dimodelkan menggunakan metodologi System Dynamics adalah masalah yang:

  • mempunyai sifat dinamis (berubah terhadap waktu); dan
  • struktur fenomenanya mengandung paling sedikit satu struktur umpan- balik (feedback structure).

Penggunaan

Pada mulanya Forrester menerapkan metodologi system dynamics untuk memecahkan persoalan-persoalan yang terdapat dalam industri (perusahaan). Model-model system dynamics pertama kali ditujukan kepada permasalahan manajemen yang umum seperti fluktuasi inventori, ketidakstabilan tenaga kerja, dan penurunan pangsa pasar suatu perusahaan (lihat Forrester 1961). Perkembangannya terus meningkat semenjak pemanfaatannya dalam persoalan sistem-sistem sosial yang sangat beragam, yang dilakukan dan dimanfaatkan oleh pemegang kebijakan.


Prinsip-prinsip


Adapun prinsip-prinsip untuk membuat model dinamik dengan ciri-ciri seperti yang diuraikan di atas menurut Sterman (1981) adalah sebagai berikut:

  1. keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi harus dibedakan di dalam model;
  2. adanya struktur stok dan aliran dalam kehidupan nyata harus dapat direpresentasikan di dalam model;
  3. aliran-aliran yang berbeda secara konseptual, di dalam model harus dibedakan;
  4. hanya informasi yang benar-benar tersedia bagi aktor-aktor di dalam sistem yang harus digunakan dalam pemodelan keputusannya;
  5. struktur kaidah pembuatan keputusan di dalam model haruslah sesuai (cocok) dengan praktek-praktek manajerial; dan
  6. model haruslah robust dalam kondisi-kondisi ekstrim.

Mengenai robust-nya sebuah model, menurut Sterman model tersebut perlu dilakukan sejumlah pengujian tertentu sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan pengguna terhadap kemampuan model di dalam mengungkapkan sistem yang diwakilinya. Keyakinan ini menjadi dasar bagi kesahihan model. Bila kesahihan model telah dapat dicapai, simulasi selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kebijakan-kebijakan yang efektif.

Struktur dan Hubungan Dalam Model


Suatu model system dymamics dibentuk karena adanya hubungan sebab-akibat (causal) yang mempengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar dua struktur, maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada sejumlah struktur, hingga membentuk umpan-balik (causal loop). Struktur umpan-balik ini merupakan blok pembentuk model yang diungkapkan melalui lingkaran-lingkaran hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang melingkar secara tertutup.


Ada 2 macam hubungan kausal, yaitu
  1. hubungan kausal positif; dan
  2. hubungan kausal negatif.


Contoh hubungan kausal positif (kiri) dan hubungan kausal negatif (kanan)

Ada 2 macam umpan-balik, yaitu:
  1. umpan-balik positif (growth); dan
  2. umpan –balik negatif (goal seeking).


Contoh umpan-balik positif (kiri) dan umpan-balik negatif (kanan)

Dalam merepresentasikan aktivitas dalam suatu lingkar umpan-balik, digunakan dua jenis variabel utama yang disebut sebagai level dan rate atau dikenal juga dengan sebutan stock and flow. Level menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam kerekayasaan (engineering) level sistem lebih dikenal sebagai state variable system. Level merupakan akumulasi di dalam sistem. Persamaan suatu variabel rate merupakan suatu struktur kebijaksanaan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan dibuat berdasarkan kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Rate inilah satu-satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi level.

Melengkapi variabel level dan rate, dalam system dynamics itu dikenal juga auxilary, konstanta dan delay. Auxilary merupakan variabel berubah seiring dengan waktu yang dapat disebabkan atas hubungan-hubungan sebab-akibat yang terjadi antara variabel dalam model atau pun akibat variabel dari luar secara independen. Konstanta merupakan variabel dengan nilai tetap yang tidak berubah sepanjang waktu. Sedangkan delay adalah variabel waktu pada perilaku perubahan yang tidak serta-merta (tertunda) atas proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan antar struktur hingga mempengaruhi perilaku model.

Pemanfaatan Software

Saat ini pembuatan model system dynamics umumnya dilakukan dengan menggunakan software yang memang dirancang khusus. Sofware tersebut seperti Powersim, Vensim, Stella, dan Dynamo. Dengan software tersebut model dibuat secara grafis dengan simbol-simbol atas variabel dan hubungannya. Namun demikian tidak menutup kemungkinan software yang dapat mengolah operasi matematis seperti jenis spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Lotus juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembuatan model system dynamics.

Tulisan ini disarikan dari Kuliah “Pemodelan” pada Program Magister Studi Pembangunan ITB tahun 2007-2008 dengan Dosen Pengajar DR. Muhammad Tasrif.

Senin, Desember 01, 2008

Belajar Politik Yuk!

www.akcjafm.net
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Politik dapat dijalankan untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Pengertian politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, antara lain:
  • politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
  • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
  • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
  • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Gerakan politik secara internasional diantaranya terlihat dari sejarah demokratisasi yang bermula berakar pada revolusi Perancis dan Amerika, ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga demokrasi nasional pada abad 19. Politik juga telah mengkaitkan demokrasi dan pembangunan yaitu bahwa Perkembangan demokrasi berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi, kebijakan lebih banyak dibentuk oleh perkembangan ekonomi daripada sifat rezim yang berkuasa, terjadinya gelombang demokratisasi tidak terlepas dari masalah perekonomian dan pembangunan, terutama saat terjadi perubahan dari gelombang pertama ke gelombang kedua dan demokrasi memungkinkan terbentuknya pembangunan yang dinamis. Akan tetapi demokrasi dapat menjadi ancaman dalam pembangunan karena adanya kepentingan yang beragam.

Dalam dunia internasional politik juga bertindak sebagai gerakan globalisasi. Pada awal 1990-an, terjadi euforia globalisasi yang mengundang pro dan kontra bagi yang pro berganggapan bahwa setiap orang jadi pemenang, menebarkan kemakmuran sebaliknya yang kontra berpendapat bahwa globalisasi membuat aturan main tidak adil, mendahulukan nilai kebendaan, mencabut kedaulatan negara berkembang, kerusakan lingkungan.

Politik memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan jika dikaitkan dengan tujuan dari aktor-aktornya. Politik oleh aktor-aktor yang tepat dengan karakter dasarnya, dapat menjadi tools yang powerful untuk mewujudkan tujuan pembangunan.

Sabtu, November 29, 2008

Kita Bisa Cegah HIV/AIDS

AIDS adalah akronim dalam bahasa Inggris dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, obatnya belum diketahui. Berbagai faktor yang mempengaruhi adalah kesehatan, fungsi kekebalan, layanan kesehatan, dan infeksi lain.
.........
Pita Merah (Red Ribbon) seperti ini adalah simbol solidaritas untuk orang yang positif HIV dan terkena AIDS, dan tanggal 1 Desember telah ditetapkan sebagai Hari AIDS Internasional.
.........
(Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS)



PENULARAN HIV / AIDS

.........
Penularan HIV ke dalam tubuh dapat melalui aliran darah, melalui luka, pembuluh darah maupun lewat membran mukosa (selaput lendir). Media penularannya adalah darah, cairan sperma, dan cairan vagina. Beberapa kegiatan yang dapat menularkan HIV yaitu:
  • Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
  • Penggunaan jarum suntik, tindik, tato yang dapat menimbulkan luka yang tidak disterilkan secara bersama-sama dan sebelumnya telah dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV.
  • Melalui transfusi darah yang tercemar HIV.
  • Ibu hamil yang tercemar HIV pada anak yang dikandungnya.
HIV tidak dapat menular lewat kontak sosial seperti makan-minum bersama, bersalaman, menggunakan WC umum bersama penderita HIV/AIDS, berenang dengan penderita HIV. Berciuman dengan penderita HIV juga tidak akan menular kalau tidak ada luka seperti sariawan. Kami mendukung usahamu untuk tetap berteman dan menolong sahabatmu yang menderita AIDS, memberikan semangat kepadanya untuk tetap berobat dan menjalani kehidupan dengan normal. ... Ada sedikit saran dari kami karena kebersihan itu penting untuk kesehatan, maka kami sarankan supaya hal-hal yang bersifat pribadi sebaiknya dipakai masing-masing, misalnya handuk.
.........
(KOMPAS https://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/23/muda/326457.htm)

SIAPA YANG RAWAN TERHADAP VIRUS AIDS ?
.........
Pada bulan September 2005, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI melaporkan 8.251 kasus HIV/AIDS, dimana di 32 propinsi, 4.065 merupakan kasus HIV dan di 31 propinsi, 4.186 merupakan kasus AIDS. Dari kasus yang dilaporkan ini, persentase tertinggi (59,04%) ditemukan pada kelompok usia 20-29 tahun. Sedangkan kelompok usia dibawah 14 tahun persentasenya adalah 2,12 %. Dari kasus AIDS yang dilaporkan ini, penyalahgunaan narkoba suntik sebesar 59,9%, hubungan seks dengan lawan jenis 47,8 %, lain-lain 7,7 %. Laju kasus AIDS nasional per 100.000 penduduk adalah 2,08.
.........
(UNICEF http://www.unicef.org/indonesia/id/Bersatu_untuk_Anak_Bersatu_lawan_HIV_AIDS_Bhs_Inds_.pdf)

Laporan Departemen Kesehatan RI tersebut menunjukan bahwa orang-orang yang rawan terhadap AIDS yang terbesar adalah mereka yang terlibat dengan NARKOBA SUNTIK dan HUBUNGAN SEX.


KITA bisa cegah HIV/AIDS (Contoh Keberhasilan)
.........
Apa kuncinya?
Kenapa Uganda berhasil? Ada beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan Uganda ini. Pertama adalah pengetahuan masyarakat terhadap AIDS/HIV, tidak hanya masyarakat kota tapi juga masyarakat desa. Ini merupakan hasil penyuluhan pemerintah dengan bantuan masyarakat itu sendiri. Data menunjukkan bahwa 82% wanita Uganda mengenal AIDS/HIV.
Kunci keberhasilan yang kedua adalah pengetahuan masyarakat tentang siapa yang tengah mengidap AIDS/HIV. Diketahuinya seseorang mengidap AIDS bukan berarti orang tersebut akan didiskriminasikan. Namun tidak lebih dari peringatan terhadap orang-orang di sekitarnya. Hal ini tentunya menuntut jiwa ìmembuka diriî dari ODHA sendiri, serta jaringan komunitas masyarakat yang akan melindungi ODHA dari diskriminasi lingkungannya.

Melalui pendidikan dan penyuluhan, Uganda telah berhasil menekan jumlah ODHA secara drastis. Melalui upaya ini, kita memberikan pengetahuan tentang AIDS/HIV, bahayanya, kondisi terapi dan vaksinasi saat ini, serta cara penanggulangannya. Untuk memperingati warganya akan bahaya AIDS/HIV, pemerintah Uganda mengeluarkan slogan dan peringatan yang berbunyi AIDS was fatal and required an immediate population response based on zero grazingî. ìZero grazingî artinya tidak seperti ternak liar.

Memang harus disadari bahwa cara penanggulangan AIDS/HIV yang efektif saat ini adalah pencegahan. Ini bisa kita lakukan karena kita telah mengetahui mekanisme penyebaran virus HIV ini. Faktor yang utama adalah hubungan seks. Sehingga jika kita ingin bebas dari ancaman AIDS/HIV, janganlah melakukan hubungan seks selain isteri.(*)
(Dr. Andi Utama - Puslit Bioteknologi LIPI http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0625/kes1.html)
ket : ODHA = orang dengan HIV/AIDS

Sabtu, November 22, 2008

Evaluasi Penyelenggaraan “Evaluasi Penyelenggaraan Busway”

Teryata dialog publik yang diselenggarakan oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) pada hari Kamis, 20 November 2008 kemarin di Hotel Sultan Jakarta tersebut hampir tidak membicarakan masalah penyelenggaraan busway kecuali pada key note yang disampaikan oleh Soetanto Soehodho setelah sebelumnya disampaikan pembukaan oleh Edie Toet Hendratno.

Dalam diskusi yang berjudul “Evaluasi Penyelenggaraan Busway” dengan judul kecilnya “Menuju Penyelenggaraan Busway yang Lebih Baik” permasalahan-permasalahan yang terkait dengan “penyelenggaraan” seperti pelayanan, armada, penjadwalan, rute, feeder, serta keamanan dan kenyamanan malah tidak tergali. Sorotan dari perspektif transportasi yaitu akses, mobilitas dan lalu-lintas juga terlihat sangat minim.

Sebenarnya Andrinof A Chaniago, Azas Tigor Nainggolan dan Tulus Abadi sebagai pembicara dalam acara tersebut “bukanlah orang awam”. Namun perlu menjadi catatan di sini bawa mereka “bukanlah orang awam” dalam “bidang yang di kuasainya”. Mereka semua cukup pandai berbicara mengenai busway sebagai objek diskusi, namun masing-masing memiliki latar belakang keilmuan serta ketertarikan yang berbeda untuk melihat permasalahan.

Berikut gambaran hal yang diulas pembicara dari acara tersebut:

Chaniago sebagai pengamat kebijakan, mengungkapkan secara menarik bahwa busway dari tidak berangkat dari penetapan kebijakan publik yang baik dan membawa berbagai klaim yang bersifat parsial untuk mendapat dukungan. Ia telah menyihir perhatian peserta dari evaluasi penyelenggaraan berubah menjadi evaluasi kebijakan. Tidak ada yang salah, tetapi masukan yang sangat baik tersebut lebih tepat diarahkan kepada pemerintah dan para wakil rakyat. Mungkin dia hanyalah korban dari undangan yang salah alamat.

Tulus Abadi dari YLKI dengan lugas menyampaikan berbagai persoalan dari sudut pandang pengguna busway, termasuk armada, layanan, tarif, headway, keamanan, serta feeder. Namun disisi lain dia juga mempermasalahkan pengguna yang “memiliki harapan lebih” terhadap busway. Persoalan busway yang disampaikan juga sepertinya hanya melihat pengguna busway “hanya sebagai pengguna busway” bukan orang yang ingin bergerak dari satu tempat ke arah tujuannya, sebagaimana ia mengungkapkan bawah pengguna motor “egois” karena menyatakan “busway tidak bisa mengatarkan mereka sampai ke rumah”. Perlu dipahami bahwa fungsi dasar dari transportasi “apa pun sarananya (termasuk menggunakan lebih dari satu jenis sarana = multi moda)” adalah untuk mengantarkan orang atau barang dari asal (rumah) ke tujuan serta sebaliknya.

Lebih disayangkan lagi Azas Tigor dari Forum Warga Jakarta (FAKTA) justru hanya menyampaikan dukungan dan impian-impiannya terhadap busway, meskipun pada sesi tanya-jawab “katanya terpaksa” mengungkap hal-hal teknis yang menjadi persoalan.

Mengapa tidak pengguna busway saja yang menjadi nara sumber, dengan pengalaman setiap hari naik busway ia dapat mengungkap persoalan secara valid dari pengalamannya. Atau wakil dari konsorsium sebagai operator yang dapat menjelaskan kendala-kendala mereka dalam menjalankan tugas di lapangan. Bahkan warga Jakarta yang masih menggunakan kendaraan pribadi mungkin dapat memberikan masukan yang sangat baik agar “ia dan teman-temannya” mau beralih ke busway.

Maaf jika ternyata saya juga salah evaluasi ##@@&&^^!!??

Jumat, November 14, 2008

Mengapa menggunakan kendaraan pribadi di tengah kemacetan Jakarta yang sangat parah!

Mohon Partisipasi Netters Jakarta
Dear all netters!

Saya mahasiswa yang sedang melakukan penelitian (kualitatif) tentang transportasi Jakarta!

Pertanyaan praktis penelitian saya:

"Mengapa (apa faktor/alasan) masyarakat masih menggunakan mobil (kendaraan) pribadi untuk perjalanan kerjanya (ke kantor)"

Target responden saya:

  • (A) Rekan-rekan yang masih menggunakan mobil (kendaraan) pribadi untuk perjalanan kerjanya meskipun rumah relatif terjangkau oleh busway dan kantornya berada si sekitar Kawasan Sudirman, Thamrin atau Kuningan
  • (B) Rekan yang telah berpindah dari menggunakan mobil (kendaraan) pribadi ke busway untuk perjalanan kerjanya (ke kantor sekitar Kawasan Sudirman, Thamrin atau Kuningan) (atau yang melakukan park and ride)
Bila ada teman-teman neters yang sesuai kriteria tersebut.
Saya sangat berharap teman-teman bersedia untuk diwawancara (di rumah, di kantor or else ; call/sms : 0819********).

(atau langsung memberikan jawaban (alasan-alasan) melalui comments atau email ke: muhammadsoleh@gmail.com) (mohon jelaskan pula lokasi rumah dan kantor anda)

Hasil penelitian, (yang pasti) selain untuk kelulusan kuliah saya, juga akan saya kirimkan ke Pemda DKI Jakarta.
Dan resume penelitian akan saya publikasi di blog ini.

Mudah-mudahan menjadi manfaat bagi Ibukota Jakarta.

Terimakasih atas kerjasamanya

= = = = = = =
Update Juli 2009: Resume Penelitian

Sabtu, November 01, 2008

Produktifitas Teknologi dalam Perekonomian Indonesia (4)

Bagian 4 dari 4 tulisan bersambung
1) Pertumbuhan Ekonomi; 2) Faktor Produksi; 3) Produktifitas Teknologi; 4) Analisa

4 Analisa

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa ketiga unsur yang ditampilkan memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 1998, pasca krisis moneter yang menghantam Indonesia dan negara-negara Asia lainnya . Namun demikian dari tiga grafik diatas terlihat bahwa pola yang terbentuk pada grafik PDB menyerupai pola yang terbentuk dari produktifitas teknologi sedangkan pola pertumbuhan tenaga kerja cenderung datar. Hal ini mengindikasikan bahwa teknologi memiliki peran dalam menentukan produktifitas perekonomian Indonesia.

Meskipun terlihat ada kecenderungan meningkat setelah tahun 2000, pekembangan teknologi bergerak sangat lambat sehingga tidak cukup berarti untuk menumbuhkan ekonomi (meskipun akan lebih baik bila dapat dibandingkan terlebih dehulu dengan produktifitas teknologi negara lain sebelum menilainya). Bahkan bila dibuat trend panjang yang di mulai dari akhir tahun 1980-an hingga tahun 2005, produktifitas teknologi cenderung tumbuh semakin rendah. Fluktuasi yang terjadi pada grafik teknologi juga terlihat cukup kasar, yang mungkin mengidikasikan bahwa penguasaan teknologi dalam masyarakat tidak cukup mantap (tidak stabil).

Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah, dari tiga komponen yang menentukan produksi di Indonesia adalah antara teknologi dan tenaga kerja, grafik teknologi dan tenaga kerja bagaikan suatu objek yang berhadapan dengan cermin, ketika salah satu mengalami prestasi yang meningkat yang lainnya justru mengalami prestasi yang menurun. Hipotesisnya adalah, mungkin penerapan teknologi baru telah meningkatkan efisiensi termasuk dalam hal kebutuhan tenaga kerja. Ketika teknologi baru datang sejumlah tenaga kerja akan terkurangi beban pekerjaannya tetapi perludiwaspadai, karena sangat mungkin tergantikan perannya oleh teknologi tersebut. Meskipun ada pula kemungkinan lain bahwa kedatangan teknologi baru itu juga dapat membuat lapangan kerja baru.

Tentunya diperlukan penyeledikan lebih lanjut tentang ketepatan hipotesis yang diungkap dalam makalah ini. Namun bila hipotesis tersebut ‘benar’, maka perlu langkah lebih lanjut agar investasi (khususnya asing) yang masuk ke Indonesia tidak sekedar meningkat, tapi juga memberi manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia. Yaitu meingkatkan output, membuka lapangan kerja serta menciptakan wahana untuk transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

Produktifitas Teknologi dalam Perekonomian Indonesia (3)

Bagian 3 dari 4 tulisan bersambung
1) Pertumbuhan Ekonomi; 2) Faktor Produksi; 3) Produktifitas Teknologi; 4) Analisa

3 Produktifitas Teknologi di Indonesia

Selanjutnya makalah ini mencoba untuk memperlihatkan perkembangan teknologi dalam perekonomian Indonesia. Sebagai sumber data, penulis menggunakan data makro ekonomi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Dengan mempertimbangkan berbagai hal, analisa produktivitas dilihat mulai dengan menggunakan sejak tahun 1985 sampai dengan 2005.

Dalam data tersebut penulis memperoleh data yang diperlukan diantaranya PDB (Y), Investasi (I), Depresiasi (D) dengan harga konstan tahun 2000 dan jumlah Tenaga Kerja (L). Namun dalam data tersebut tidak diperoleh data Kapital (K). Untuk dapat melanjutkan analisa dilakukan perhitungan dengan trial an error memanfaatkan fungsi Cobb-Douglas dengan cara sebagai berikut :

Sebagaimana diketahui fungsi Cobb-Douglas:

Yt = At Ktα Ltβ .....(3)

Maka diperoleh fungsi Kapital:

Kt = .....(4)

Karena kapital pada tahun t adalah hasil penjumlahan dari kapital tahun sebelumnya (t-1) dengan investasi total dikurangi depresiasi (investasi netto) pada tahun t (persamaan (5)), maka selisih kapital tahun t dengan kapital tahun t-1 sama dengan nilai investasi neto (persamaan (6)).

Kt = Kt-1 + It - Dt .....(5)

Kt2 - Kt1 = It2 - Dt2 .....(6)

Selanjutnya dari persamaan (6) dan persamaan (4) dapat sehingga menghasilkan persamaan lain (persamaan (7)) dengan cara dioperasikan sebagai berikut:

- = It2 − Dt2

= − ( It2 − Dt2)

=

= .....(7)

Percobaan trial an error dilakukan dengan mencoba-coba memasukan nilai produktifitas teknologi tahun 2005 sebagai At2 pada spreadsheet (tabel) hingga memperoleh selisih kapital tahun 2005 dengan 2004 sama dengan nilai investasi netto tahun 2005 (Kt2 - Kt1 = It2 - Dt2 ) menggunakan program komputer (Excel) yang telah dimasukan formulanya. Dengan percobaan tersebut, diperoleh nilai nilai produktifitas teknologi tahun 2005 yang paling mendekati adalah 303.997,15 0083055.

Hasil dari perhitungan tersebut secara grafis dapat dilihat sebagai berikut :









Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...