Kamis, Oktober 28, 2010

Seleksi CPNS Daerah Dibuka November

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di seluruh provinsi, kabupaten/kota akan dibuka serentak November mendatang. Untuk seluruh tahapan seleksi, jadwalnya dimulai akhir November hingga Desember.

Sebagaimana dikutip oleh jpnn.com (27-10-2010), "Memang agak mundur dari jadwal Oktober yang kita targetkan. Karena saat ini belum semua daerah yang telah ditetapkan rincian jabatan formasinya," kata Deputi SDM bidang Aparatur Kementerian PAN & RB Ramli Naibaho yang ditemui di kantornya, Rabu (27/10).

Selain masih menggodok rincian jabatan formasi CPNS, Kementerian PAN & RB juga tengah menunggu hasil evaluasi tim verifikasi dan validasi. Pasalnya, tenaga honorer ikut masuk dalam rincian formasi CPNS di daerah-daerah. "Jadi kalau daerah A, kuotanya 500 orang, itu sudah masuk jatah pelamar umum dan honorer. Nah, kita saat ini sedang menunggu hasil kajian tersebut, meskipun kita sudah punya ancar-ancar jatah honorer maksimal 40 persen," tuturnya.

Dia mengimbau agar daerah-daerah yang telah mengajukan rincian jabatannya harus tegas dan tidak bimbang. Sebab jika pemda terus dalam kebimbangan, maka seleksi CPNS juga terus tertunda. "Kalau sudah yakin dengan rinciannya sebenarnya langsung bisa dibuka seleksinya. Hanya pemda banyak yang ragu-ragu, makanya terus diperbaiki. Akibatnya jadwal seleksi CPNS tertunda lagi," tandasnya.

(Update 2-11-2010) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Buka Penerimaan CPNS

Pakai Rok Mini dan Celana Pendek Kena Denda

www.kaskus.us / fionacen
Sebuah kota pesisir di Italia, Castellammare di Stabia, baru saja menetapkan menggunakan pakaian seksi, seperti rok mini dianggap perilaku anti-sosial. Pelarangan dilakukan sebagai upaya memulihkan kesopanan perkotaan dan memfasilitasi keberadaan masyarakat sipil yang lebih baik.

Kota itu mencoba untuk menjadi lokasi terbaru di Italia yang menggunakan kekuatan baru untuk menindak sejumlah perilaku penyakit masyarakat, seperti konsumsi minuman beralkohol di jalan, bermain sepakbola di tempat umum dan saling menghujat. Bahkan 'mandi' matahari juga berada dalam daftar yang dilarang meskipun lokasi kota berada di dekat pantai.

Pelarangan tersebut merupakan kebijakan baru dari Walikota Luigi Bobbio. Jika ada yang melanggar maka pelaku menghadapi denda antara £20-£450 atau setara dengan Rp248.986 - Rp5.602.201.


"Saya pikir ini keputusan yang tepat. Ini juga merupakan cara untuk memerangi peningkatkan kasus pelecehan seksual," kata imam paroki setempat, Don Paulo Cecere, seperti dikutip dari Daily Mail.

Castellammare di Stabia adalah kota terakhir yang menggunakan kekuatan peraturan, dan tidak didukung oleh pemerintahan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, dalam upaya memerangi perilaku kejahatan dan perilaku anti-sosial.

Sumber: VIVAnews

Rabu, Oktober 27, 2010

Duka Indonesia! (Mentawai, Yogyakarta, Wasior)

Di saat ibu kota Jakarta tergenang banjir akibat hujan lebat, gempa berkekuatan 7,2 skala richter yang diikuti tsunami terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa ini menewaskan 112 orang, 502 lainnya masih dinyatakan hilang, dan 4.000 keluarga mengungsi.

Dari Yogyakarta dan Jawa Tengah, letusan Gunung Merapi menewaskan sedikitnya 24 korban. Tidak hanya itu, Hampir semua rumah warga di Kinahrejo hancur tersapu awan panas Gunung Merapi yang diperkirakan mencapai 600 derajat celcius dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

Di Timur Indonesia, masih belum hilang dari ingatan, banjir bandang meluluh lantakan sebuah distrik  bernama Wasior. Puluhan orang tewas. Bala bantuan datang agak sedikit terlambat mengingat lokasi yang agak sulit dijangkau.

Sungguh, Indonesia tengah berduka. Atas segala cobaan yang menimpa negeri ini, mari bersama-sama menundukkan kepala dan berdoa agar segala tragedi membawa hikmah dikemudian hari.

Selasa, Oktober 26, 2010

Hujan Lebat, Jakarta Kacau-Balau

Hujan lebat yang hanya terjadi pukul 15.00-18.00, Senin (25/10/2010) di seluruh Jakarta, telah menimbulkan kekacauan luar biasa. Banjir sedalam 30 sentimeter hingga 1,5 meter yang bermunculan di 36 titik membuat lalu lintas di jalan protokol lumpuh.

Kompas.com
Menurut pantauan Traffic Management Centre Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, 36 titik banjir itu kedalamannya mencapai 20 cm sampai di atas 1 meter di Jakarta dan Tangerang Selatan (dalam jalan tol lingkar luar Jakarta/JORR di wilayah Bintaro menuju Serpong dan sebaliknya).

Hujan yang mulai turun sekitar pukul 15.00 itu memicu berbagai reaksi dari warga Jakarta yang terjebak kemacetan. Di jejaring sosial dunia maya, seperti Twitter dan Facebook, berbagai keluhan, umpatan, dan humor kreatif pun mengemuka. Kreativitas itu muncul karena terlalu lelah menghadapi macet.

Marya (26), karyawan swasta, yang hendak pulang dari Kebayoran Lama menuju Tanjung Priok menuturkan, dia dan para penumpang metromini yang dinaikinya terpaksa turun di Mayestik dan berjalan kaki ke Blok M karena bus tidak bergerak selama lebih dari satu jam.

”Sejak jam 18.45 sampai jam 20.05 metromini sama sekali tidak berjalan. Baru setelah jam 20.05 metromini bisa berjalan pelan-pelan. Saya jadi harus turun lalu jalan kaki ke Blok M agar bisa segera dapat bus ke Tanjung Priok,” ujarnya.

Kemacetan juga membuat Dina (31) terjebak selama dua jam di dalam bus transjakarta yang diam di tempat di sekitar Roxy. Dia hendak pulang ke Tomang dari tempat kerjanya di Pulo Gadung.

”Saya empat jam di jalan dan belum juga sampai rumah. Untung saya hamil, jadi dapat prioritas tempat duduk. Coba kalau berdiri, entah bagaimana rasanya. Duduk saja tidak bisa bergerak,” katanya.

Di jejaring sosial Twitter, muncul banyak komentar bernada geram yang dilontarkan dengan kocak. Gunawan, misalnya, menuliskan, ”Untung sudah bisa berenang. Siap-siap kalau Jakarta nanti berubah jadi kolam renang”.

Kris, salah seorang pengguna Twitter tidak kalah kreatif. Dia menulis, ”Jakarta Bebas Banjir. Maksudnya, banjir bebas ke mana saja”.

Wartawan senior Rosiana Silalahi di Twitter menuliskan, ”Dari Kuningan ke Pejaten: 3,5 jam saja dan sampai skrg msh terdampar di kemacetan tak berujung. Manteeb thoo...”.

Artis Dona Harun saat dihubungi bercerita, pukul 17.00, suaminya berangkat dari rumah di Jalan Intan Raya, Cilandak Barat, menuju Dharmawangsa Square untuk satu pertemuan. ”Biasanya dia cuma membutuhkan waktu paling lama setengah jam, dan paling cepat 15 menit. Tapi kali ini dia baru sampai pada pukul 19.00 atau dua jam perjalanan,” tuturnya.

Celakanya, 50 meter menjelang masuk Dharmawangsa Square, sang suami yang membawa mobil Alphard itu harus menunggu sampai sejam lebih. ”Dia bilang mau turun berbasah ria juga enggak bisa. Ya udah, telepon akulah buat buang rasa jenuh di mobil,” jelas Dona.

Lain lagi cerita Tri dan Dian, karyawati perusahaan swasta di Palmerah, Jakarta Barat. Senin sore kemarin, perjalanan pulang naik kereta api tidak selancar biasanya.

”Ada informasi, rel kereta terendam di Stasiun Kampung Bandan, Tanah Abang, Kebayoran Lama, Pondok Ranji, Pondok Betung, dan mungkin beberapa titik lagi. Kereta api, seperti KRL, sebagian tidak bisa beroperasi,” kata Tri.

Tri mengatakan, biasanya pada jam-jam sibuk di sore hari, minimal ada empat rangkaian kereta yang melayani rute Tanah Abang-Palmerah-Rangkasbitung. Namun, sore kemarin, hanya KRD Rangkas Jaya yang bisa beroperasi. Rangkaian kereta lain tertahan di beberapa stasiun yang terendam banjir.

Tri dan Dian yang biasanya naik KRL menuju Tigaraksa di Tangerang dan Rawa Buntu di Serpong sekitar pukul 16.00- 17.00, kemarin baru bisa terangkut kereta pada pukul 19.30. ”Saya dua kali mau naik KRL tetapi tidak jadi karena KRL- nya terlalu penuh” ujar Tri.

Jika Tri dan Dian akhirnya bisa naik kereta, tidak demikian dengan Hari Sasmito (48). Dia menunggu kereta di Stasiun Palmerah sejak pukul 16.00. Namun, hingga pukul 21.00, kereta yang ditunggunya tidak kunjung datang. ”Padahal keluarga mengabari kalau rumah saya juga kebanjiran,” kata Hari yang tinggal di Sarua Permai, Pamulang, Tangerang.

Dona yang kala itu berada di rumah berulang kali menerima keluhan banjir dari teman-temannya lewat telepon selulernya. Kata mereka, banjir di mana-mana. ”Mau bilang apa? Mengkritik? Mengeluh? Mengadu? Cape deee.... Bertahun-tahun keadaan enggak pernah berubah, bahkan kian memburuk. Jawaban yang pas mungkin, ya kita tunggu aja. Ha-ha-ha..,” kata Dona.

Sumber: Kompas (26-10-2010)

Minggu, Oktober 24, 2010

Percaya Nggak Percaya

Einstein
Mungkin udah agak basi, namun informasinya masih cukup valid. Simaklah fakta-fakta sederhana berikut ini. Mungkin bermanfaat bagi Anda.
  • Warna asli Coca-Cola adalah hijau.
  • Otot yang paling kuat di tubuh manusia adalah otot lidah.
  • Setiap orang di Amerika rata-rata mempunyai 2 kartu kredit.
  • Kata paling panjang yang bisa diketik dengan satu baris tuts di keyboards adalah “TYPEWRITER”.
  • Wanita berkedip dua kali lebih banyak dari pria.
  • Seseorang tidak akan pernah mati hanya dengan menahan nafasnya.
  • Tidak akan pernah seseorang bisa menjilat siku tangannya sendiri.
  • Seekor babi tidak akan pernah mendongak melihat langit.
  • Bersin terlampau keras akan menyebabkan tulang iga retak, tetapi dengan menahan bersin akan memecahkan pembuluh darah di leher dan di otak dan kemudian menyebabkan kematian.
  • 111,111,111 x 111,111,111 = 12,345,678,987,654,321.
  • Madu adalah satu-satunya makanan apa yang tidak akan pernah basi.
  • Seekor buaya tidak akan bisa menjulurkan lidahnya keluar, walaupun membuka mulutnya setiap hari.
  • Siput/keong bisa tidur selama 3 tahun secara terus-menerus.
  • Semua beruang kutub ternyata kidal.
  • Pada tahun 1987, American Airlines bisa mengurangi cost sebesar $40.000 hanya dengan menghilangkan bahan minyak zaitun pada menu salad di kelas 1.
  • Kupu-kupu mencicipi tar bunga dengan kakinya.
  • Gajah adalah satu-satunya binatang darat yang tidak bisa melompat.
  • Rata-rata manusia lebih takut laba-laba daripada takut mati.
  • Semut akan selalu jatuh pingsan ke arah kanan jika terbius.
  • Kursi listrik ditemukan oleh dokter gigi.
  • Jantung bisa memompa darah sejauh 30 kaki.
  • 2 tikus bisa beranak pinak hingga 1 juta dalam 18 bulan.
  • Memakai headphones walkman 1 jam bisa menghasilkan kuman di telinga sebanyak 700 kali lebih banyak.
  • Zippo (catu api) ditemukan lebih dulu daripada korek api manual.
  • Hampir semua lipstik mengandung sisik ikan.
  • Seperti sidik jari, lidah setiap manusia juga berbeda-beda.
  • Dan terakhir, Hampir setiap orang yang membaca tulisan ini mencoba menjilat siku tangan mereka.
Sumber :Lepasstress

Macet Jakarta Berpotensi Turunkan Investasi

Kompas.com
Berdasar data BKPM, pada kuartal II 2010, lokasi investasi tertinggi Indonesia ada di DKI Jakarta untuk penanaman modal asing senilai 1,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17,1 triliun untuk 370 proyek investasi.

Posisi kedua ada di Jawa Timur dengan nilai 0,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun untuk 29 proyek investasi.

Meskipun masih sebagai lokasi investasi tertinggi, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan bahwa kemacetan yang semakin parah di wilayah Ibukota berpotensi menurunkan investasi yang masuk ke wilayah DKI Jakarta.

"Investasi di Jakarta berpotensi besar mengalami penurunan drastis sehingga harus diperhatikan dan dituntaskan oleh pemerintah propinsi dan pemerintah pusat," kata Wakil Ketua Komite Tetap Investasi Daerah Kadin Indonesia, Hardini Puspasari di Jakarta, Jumat (22/10). Ia menyebutkan, kemacetan yang makin parah di Ibukota membuat banyak kalangan tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan ekonomi.

"Kemacetan menyebabkan kenaikan biaya produksi hingga mencapai sekitar 20 persen sementara fasilitas infrastruktur kurang memadai. Misalnya PLN kembali memberlakukan pemadaman listrik secara bergilir di DKI Jakarta," katanya.

Mengutip data Polda Metro Jaya, hingga Mei 2010, jumlah perjalanan di Jakarta mencapai 20,7 juta perjalanan tiap hari, terdiri atas 850.000 perjalanan dari Tangerang, 600.000 dari Depok, 550.000 dari Bekasi, dan 18,7 juta perjalanan per hari dari seluruh wilayah Jakarta. Tingginya jumlah perjalanan itu meliputi 44 persen perjalanan dengan kendaraan pribadi dan 56 persen angkutan umum.

Sementara itu, jumlah kendaraan di Jakarta meningkat drastis. Pada 2009 mencapai 6,5 juta unit. Pada 2010 mencapai 11 juta unit yang meliputi tiga juta roda empat dan delapan juta roda dua.

Usulan solusi

Hardini mengusulkan tiga pilihan solusi untuk mempertahankan investasi agar terus dapat berkembang di Ibukota Jakarta.

Pertama, perlunya mengembangkan program "sister city" DKI Jakarta dengan berbagai daerah di Indonesia sehingga upaya mengatasi kemacetan tidak hanya "ad hoc" tapi holistik.

Kedua, pengembangan daerah-daerah lain yang memiliki potensi investasi besar namun minim pendanaan.

"Kemacetan di Jakarta harus menjadi kesempatan bagi daerah lain untuk menarik investor agar berinvestasi di daerah lain," katanya.

Ketiga, menjadikan kegiatan hukum sebagai panglima dalam pembangunan dan melaksanakannya secara transparan sehingga ada kepastian hukum.


Sumber: Wartakotalive ; 22-10-2010

Mengenal Al Idrisiyyah

Al-Idrisiyyah adalah aliran tarekat yang didirikan Sayyid Ahmad bin Idris al-Fasi (w. 1253 H) yang memperoleh pelajaran tasawufnya dari Sayyid Abdul Wahhab at Tazy (w. 1131 H.), seorang sufi reformer berasal dari Afrika. Abdul Wahhab aI-Tazi ini juga guru dari Sayyid Muhammad Ali al-Sanusi al Kabir (orang Barat menyebutnya the Grand Sanusi). Pendiri Tarekat Sanusiyah. Karenanya tak mengherankan jika antara kedua tarekat ini terdapat banyak kesamaan terutama dalam ajaraan-ajarannya, sebab kedua tarekat ini berasal dari guru yang sama.

Sebutan Idrisiyyah, adalah nama yang dihubungkan dengan Sayyid Ahmad bin Idris. Sebagaimana Tarekat Sanusiyah, Tarekat Idrisiyah pun punya banyak pengikut terutama di daerah Afrika seperti Tunisia, Libia, Yaman dan sebagainya serta daerah-daerah lainnya seperti Saudi Arabia, Mesir, dan lain-lain. Adalah para jemaah haji yang sekaligus memperdalam Ilmu agama di Makkah yang sangat besar peranannya dalam penyebaran tarekat ini. Ini terjadi karena selama sekitar 36 tahun Ahmad bin Idris menjadi guru di Makkah yang di ikuti murid-murid berasal dari berbagai daerah.

Di Indonesia, Tarekat Idrisiyyah nampaknya kurang populer jika dibanding dengan tarekat-tarekat lainnya, seperti Tarikat Qadiriyah, Naqsabandiyah, Syadziliyyah, Samaniyah, Tijaniah, Sanusiyyah, atau Rifa’iyah. Dalam literatur-literatur Indonesia, tarekat ini jarang dibicarakan. Buku.Pangantar llmu Tarekat (Bulan Bintang, 1985) karangan Prof. H. Abubakar Atjeh misalnya, hanya sedikit menyinggung tarekat ini. ltupun tak secara spesifik, melainkan dimasukkan dalam pembahasan mengenai tarekat Sanusiyah.

Masuknya Tarekat Idrisiyyah ke Indonesia terjadi sekitar 1930-an, dengan Asy-Syaikh Al-Akbar Abdul Fatah sebagai tokoh pertamanya. Beliau lahir di desa Cidahu, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 1884 M/1303 H, anak ke-3 dari 10 orang bersaudara dari pasangan H. Muhammad Syarif bin Umar dan H. Rafi’ah binti Jenah. Nenek moyangnya tokoh ponyebar Islam di P. Jawa, yaitu Sunan Deraiat.

Suatu hari guru dari Abdul Fatah Haii Suja'i. membahas Surat Kahfi ayat ke. 17, yang artinya "Barang siapa diberi petunjuk Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka tak akan mendapatkan seorang pemimpin (waliyyan mursyida) yang memberi petunjuk kepadanya." Abdul Fatah bertanya siapakah yang dimaksud waliyyan mursyida dalam ayat itu, dan apakah gurunya termasuk "waliyyan mursyida". Namun jawaban sang guru adalah "Bila Ingin mendapatkannya sebaiknya segeralah engkau berangkat untuk mencarinya,".

Sejak itu Abdul Fatah izin untuk mencari orang yang disebut "waliyyan.mursyida". Pada 1924 Abdul Fatah sekeluarga berangkat ke Tanah Suci. Namun, sampai di Singapura kapal yang. Ditumpanginya mengalami kerusakan. Mereka Ialu menetap di sana selama beberapa tahun. Barulah pada 1928, ia dapat melanjutkan perjalanannya ke Makkah. Sampailah ia di Jabal Abu Qubais dan di tempat ini ia berguru kepada Syaikh Ahmad Syarif Sanu­si. Dari Syaikh inilah ia peroleh ilmu tarekat yang dikembangkan oleh Ahmad bin ldris.
hudan-ibnul-iman.blogspot.com
Sekembalinya di Indonesia Abdul Fatah mengembangkan tarekat ini. Mula-mula di Jakarta, lalu di Cidahu, Tasikmalaya. Di Cidahu tarekat Al Idrisiyyah cepat dikenal. Salah satu yang membuat kelompok tarekat ini cepat dapat perhatian, mungkin karena cara berpakaian yang menyerupai orang-orang Arab, yaitu pakaian serba putih serta berjenggot. Karena Itu mereka dijuluki kaum putih dan kaum jenggot.

Seperti gerakan Islam lainnya, gerakan Al-Idrisiyyah ini pun tak luput dart pengawasan ketat pemerintah kolonial Belanda. apalagi ajarannya memiliki kemiripan dengan ajaran tarekat Sanusiyah di AIjazair yang di tuduh merongrong kekuasaan kolonial Perancis. "Syaikh dan pengikut-pengikutnya itu merupakan musuh sangat berbahaya bagi kekuasaan Belanda. sekurang-kurangnya sama bahayanya dengan orang-orang golongan Sanusi terhadap kekuasaan Perancis di AIjazair." tulis Snouck Hurgronje soperti dikutip Delliar Noer dalam Gerakan Modern Islam di Indoensia. (LP3ES. 1980. hal 29).

Pada masa pendudukan Jepang Tarekat Idrisiyah malancarkan sikap non-kooperatif dengan Jepang. Akibatnya, pemimpinnya, Abdul Fatah, harus mendekam di tahananan Jepang selama 10 bulan.

Syaikh Muhammad Fathurahman, M.Ag
Setelah Cidahu dianggap sudah tak memadai lagi, maka pada 1947 pusat gerakan tarekat Idrisiyyah, dipindahkan ke desa Pagendingan Cisiyong. Memanfaatkan tanah warisan istrinya, dibangunlah sebuah masjid dan beberapa pemondokan bagi santri laki-laki.

Ketika maletusnya pemberontakan DI/TII para anggota tarekat ini terlibat aktif dalam usaha penumpasan pemberontakan tersebut. 'Kemudian pada 1969 nama pesantren Pa­gendingan diubah menjadi pesantren Fathiyyah, nama yang dihubungkan dengan Asy-Syaikh Al-Akbar Abdul Fatah, sang pendiri tarekat Idri­siyyah Indonesia.

Hingga sekarang pesantren Fathiyyah ini merupakan pusat pengembangan ajaran tarekat Idrisiyyah di bawah pimpinan Syaikh Muhammad Fathurahman, M.Ag. yang diberi mandat setelah wafatnya Syaikh Muhammad Daud Dahlan.

Sumber: www.al-idrisiyyah.com

Sekretariat Pusat
(Masjid Al Fattah)
Jl. Batu Tulis XIV no. 4-5
Jakarta 10120
Tlp./Fax: 021-3518748

Pondok Pesantren Fathiyyah Al-Idrisiyyah
Jl. Raya Ciawi KM. 8 NO. 79
Pagendingan Tasikmalaya, Jawa Barat 46153
Tlp./Fax: 0265-421157


Facebook page : AL-IDRISIYYAH INTERNATIONAL COMMUNITY

Sabtu, Oktober 23, 2010

Kecil-Kecil Pecahkan Rekor Lomba Software

(APICTA 2010)
Kakak beradik Fahma Waluya (12 tahun) dan Hania Pracika (6 tahun) mencetak rekor untuk Indonesia sebagai peserta termuda yang berhasil meraih juara (winner) APICTA Awards Internasional yang digelar 12-16 Oktober 2010.

APICTA (Asia Pacific ICT Alliance Awards) adalah ajang kompetisi internasional yang diselenggarakan secara berkala (tahunan) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT (Information and Communication Technology) dalam masyarakat dan membantu menjembatani kesenjangan digital. Ajang ini memberikan kesempatan kepada para inovator dan pengusaha dalam bidang ICT untuk memperkenalkan produk ICT mereka secara luas. APICTA diikuti oleh 16 negara antara lain Australia, Brunei, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Macau, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, and Vietnam.

Dilansir oleh Kompas (21-10-2010), karya mereka merupakan kumpulan program game edukasi sederhana yang dibuat menggunakan Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul "My Mom's Mobile Phone As My Sister's Tutor" (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku). Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil mendapat apresiasi tinggi dari tim juri APICTA Internasional 2010 dan memperoleh skor tertinggi.

Software buatan Fahma dan adiknya mengalahkan karya negara lainnya dengan nilai ketat dengan karya peraih merit (runner up) yakni SpringGrass karya Chung Hwa Middle School BSB - Brunei, Auto Temperature Descension Device by Solar Power karya Foon Yew High School (Kulai) – Malaysia, SimuLab karya Pamodh Chanuka Yasawardene – Srilangka, dan Destine Strategy karya Rayongwittayakom School – Thailand.

Mereka adalah anak dari pasangan Dr. Yusep Rosmansyah (dosen dan peneliti di ITB) dan Yusi Elsiano (praktisi anak). Fahma Waluya Rosmansyah (12 tahun) saat ini duduk di SMP Salman AL-Farisi Bandung sementara adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6 tahun) di SD Cendikia Bandung.

Taman Nasional Komodo Masuk Final 'New Seven Wonder'

TAMAN Nasional Komodo Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 28 finalis "New Seven Wonders" (N7W). "Salah satu alasan terpilihnya Taman Nasional Komodo ini karena komodo memilki keistimewaan yaitu binatang purba yang masih hidup dan hanya ada di Indonesia," kata aktivis komodo, Zeby Febrina, kepada pers, di Jakarta, Jumat (22/10).

Saat ini Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta pemerintah Provinsi Jakarta melakukan "biding" untuk memenangkan tempat penyelenggaraan deklarasi yang akan diselenggarakan pada 11 November 2011.

Indonesia telah mendapatkan posisi nominasi teratas melawan Amerika Serikat dengan keunggulannya Grand Canyon, Uni Emirat Arab (UAE) dengan Bu Tinah, Vietnam dengan Halong Bay dan sembilan negara yang mengunggulkan Amazon yang dipimpin oleh Brazil.

(liputan6.com)
Zeby mengatakan, keputusan mengenai negara yang akan dipilih sebagai penyelenggara akan ditetapkan satu tahun sebelum deklarasi yaitu, pada 11 November 2010. Masyarakat Indonesia dihimbau untuk mendukung Taman Nasional Komodo dengan mengujungi situs website di www.new7wonders.com.


Selain itu, untuk mendukung Taman Nasional Komodo ia juga banyak merekrut Ranger Komodo yang berasal dari berbagai bidang, salah satunya seorang pembalap Indonesia, Rio Haryanto. Nantinya Rio yang merupakan satu-satunya pembalap internasional termuda akan mencoba mobil formula satu pada ajang olahraga internasional sekaligus akan mensosialisasikan Taman Nasional Komodo.

Sejak 20 Oktober 2010 Presiden "New Seven Wonders", Bernard Weber, bersama dengan Dewan Direksinya, Jean Paul de la Fuente melakukan kunjungan ke Jakarta untuk mendapatkan gambaran dan suasana yang lebih nyata tentang Jakarta dan Indonesia.

Mereka mendapatkan kesan yang positif tentang Jakarta. Dia menyampaikan bahwa Indonesia mampu, aman, memiliki fasilitas dan dukungan pemerintah sehinnga kedepannya Indonesia akan masuk kedalam penyelenggra acara internasional.

Zeby berharap melalui dukungan ini, komodo dapat dikenal diseluruh dunia dan masyarakat semakin sadar bahwa bukan hanya komodo yang harus dilindungi tetapi semua binatang yang hampir punah di Indonesia.

Jumat, Oktober 22, 2010

DIY Plus Kyoto = Kimono Batik Sutra

Batik kini bukan hanya dipakai untuk kondangan, atau seragam kantor atau sekolah pada hari Jumat saja. Di Jepang, Kimono pun mengalami 'metamorfosis' dengan menggunakan kain batik.

Sebagaimana dilansir oleh Kompas (21-10-2010), kreasi batik sutra dari perajin Daerah Istimewa Yogyakarta diminati warga Jepang untuk digunakan sebagai bahan kimono musim panas. Gusti Kanjeng Ratu Pembayun selaku Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) DIY menuturkan, di kota-kota besar di Jepang saat ini mulai ditemui kimono yang bahannya dibuat oleh para pembatik dari DIY.

"Mereka senang memakai kimono batik. Hal itu bisa dilihat di Kyoto dan Tokyo," katanya dalam peringatan 25 tahun ”Sister Province DIY–Kyoto”, 20 Oktober 2010.

Menurut Pembayun, sejak 25 tahun lalu, DIY dan Kyoto menjalin kerja sama dalam bentuk sister province. Awalnya, kerja sama itu antara pemerintah dan pemerintah. Namun, dalam lima tahun terakhir, kerja sama antarmasyarakat kedua provinsi juga mulai dikembangkan.

Salah satu bentuknya adalah kerja sama di bidang kerajinan batik sutra. Perajin sutra dari Kyoto mengirimkan produk kain sutra mereka ke DIY. Kain itu lantas dibatik oleh para pembatik di DIY di bawah naungan PT Yarsilk. Bahan sutra yang sudah dibatik kemudian dibawa ke Jepang kembali sebagai bahan untuk kimono musim panas (yukata).

Ketua Yayasan Royal Silk R. Fitriyani menuturkan, agar bisa menembus pasar Jepang, pembuatan batik sutra membutuhkan kecermatan. Pembatik harus membatik dengan sangat hati-hati agar malam (lilin batik) tidak menetes di kain.

"Mereka sangat mengagumi batik dari Indonesia. Namun, orang Jepang menuntut kualitas yang tinggi sehingga batiknya harus dibuat dengan sangat hati-hati. Karena itu, sepotong yukata batik sutra dijual hingga lebih dari Rp 10 juta," ujarnya.

Selasa, Oktober 19, 2010

Angkutan Umum Tidak Laik Jalan Dikandangkan

Penertiban angkutan umum tidak laik jalan kembali digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagaimana dilansir oleh BeritaJakarta.com sebanyak enam Metromini terpaksa dikandangkan di Terminal Angkutan Barang Pulogebang oleh Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur karena dianggap tidak laik jalan, saat menggelar razia di depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang dan depan Kantor Imigrasi Jakarta Timur, di Jalan Bekasi Timur, Selasa (19/10).

(beritajakarta.com)
Enam Metromini yang dikandangkan tersebut yaitu empat Metromini T506 jurusan Pondokkopi-Kampungmelayu dan dua Metromini T50 jurusan Klender-Kampungmelayu. Kondisi angkutan umum tersebut memprihatinkan karena kaca pecah serta mengeluarkan asap hitam pekat dan bau yang sangat menyengat hidung.

Selain mengandangkan enam Metromini, petugas Sudinhub Jaktim bekerja sama dengan aparat Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Timur juga menilang 20 angkutan umum lainnya karena tidak dilengkapi surat-surat kendaraan. Beberapa angkutan umum yang terkena tilang itu diantaranya Metromini T47 jurusan Pondokkopi-Senen, T50 jurusan Klender-Kampungmelayu, dan T52 jurusan Kampungmelayu-Buaran.

Kasie Pengawasan dan Pengendalian, Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Anggiat Banjar Nahor, mengatakan razia angkutan umum tak laik jalan ini dilakukan tiga hari dalam sepekan di ruas jalan Jakarta Timur. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna angkutan umum.

“Kami ingin memberikan rasa aman dan nyam/10).

Infrastruktur Merupakan Salah Satu Kunci Penting Menarik Capital Inflow

Jembatan Nasional Suramadu (id.wikipedia.org)
Perbaikan iklim bisnis dan infrastruktur merupakan kunci penting untuk menarik minat investor asing membenamkan modal dan memancing capital inflow.

Seperti dikutip oleh Republika.co.id, Ekonom Kepala Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Vikram Nehru, di Tokyo melalui teleconference kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/10) menyampaikan  "Melihat apa yang Thailand dan Vietnam lakukan hingga bisa pulih lebih cepat pascakrisis global 2008, itu karena iklim bisnis infrastruktur di negara mereka mendukung terciptanya investasi. Itu karena infrastruktur mereka yang sangat baik,"

Vikram melihat perbaikan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik berlangsung sangat kuat. Sehingga, lanjutnya, tidak heran capital inflow yang melonjak dengan pesat saat ini. Namun, ia mengungkapkan bahwa Thailand, Vietnam dan Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan Indonesia.

Kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, mulai berangsur pulih perekonomiannya, hal ini bisa mendatangkan arus modal yang melonjak pesat. "Dengan didorong oleh likuiditas global yang melimpah untuk mendapatkan hasil serta digabungkan dengan pengharapan akan pertumbuhan yang lebih kuat di kawasan menjadikan capital inflow melonjak dengan pesat di tahun ini. Derasnya capital inflow juga telah membantu apresiasi nilai tukar dan meningkatkan harga aset," urai Vikram.

Vikram juga berpendapat, pemerintah perlu menanggapi kesenjangan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat miskin, menyediakan perlindungan yang sesuai untuk menghadapi prospek perekonomian negara maju yang lemah.

Senin, Oktober 18, 2010

Jangan Remehkan Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe

(id.wikipedia.org)
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas

Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

Menyembuhkan Diare

Makanan murah meriah bergizi tinggi ini ternyata bisa mengatasi diare. Sebagaimana dilansir oleh Radio Nederland Wereldomroep (14-10-2010) produk dari kacang kedelai ini mengandung bahan-bahan tertentu yang bisa mencegah bakteri penjangkit penyakit menempel di dinding usus. Demikian hasil penelitian mikrobiolog pangan dari Universitas Wageningen, Belanda Petra Roubos.

Menurut Roubos, Tempe adalah 'semacam kue kacang kedelai yang berjamur dan beragi'. Sejumlah kalangan sudah lama menyatakan tempe dapat mengobati diare. Roubos ingin membuktikan apakah hal itu benar. Ia memasukkan sepotong tempe pada sel-sel usus yang sudah dibiakkan. Ternyata tempe mampu mempersulit bakter penjangkit penyakit menempel di sel-sel tersebut. Menempelnya bakteri adalah stadium awal infeksi yang menyebabkan diare.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Melawan Radikal Bebas

Dalam ensiklopedia online Wikipedia, tempe disebutkan memiliki potensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.



Meningkatkan Mutu Serealia

Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.

Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.

Kandungan Tempe:
Asam Lemak

Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.

Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif kolesterol di dalam tubuh.

Vitamin

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.

Mineral

Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.

Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

Antioksidan

Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.

Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.

Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.

Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.


Indonesia sebagai negara produsen tempe terbesar di dunia, sudah sepatutnya kita bangga.

tumis tempe dan buncis (id.wikipedia.org)

Minggu, Oktober 17, 2010

Astagfirullah.. Ribuan Remaja Jakarta Kena AIDS Karena Free Sex

Sedikitnya ada 9.060 warga Jakarta mengidap penyakit yang ditularkan dari hubungan seks bebas. Jumlah penderita diprediksi jauh lebih banyak lantaran tidak sedikit warga yang masih malu menjalani pengobatan penyakit ini di rumah sakit maupun puskesmas yang tersedia.

Beberapa jenis penyakit kelamin itu seperti herpes, infeksi jamur, syphilis, vaginitis, bisul pada alat kelamin atau HPV, kutu kelamin, kutu di bawah kulit, dan AIDS.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes DKI Jakarta, Ida Bagus Nyoman Banjar, maraknya praktik pristitusi serta berubahnya pola pergaulan secara tidak langsung telah mempengaruhi peningkatan jumlah penderita penyakit kelamin ini.


Dari total jumlah 9.060 penderita, 3.007 orang diantaranya berusia 14 sampai dengan 24 tahun. Sedangkan sisanya 5.863 penderita berusia di atas 24 tahun.
..."Kebanyakan penyakit kelamin ini ditimbulkan dari pola seksual yang salah, sehingga jika tidak diwaspadai maka akan berpotensi pada HIV/AIDS," ujar Banjar...

Lebih lanjut dikatakan Banjar, dari data penderita, penyakit kelamin lebih banyak dialami kaum perempuan yang sebanyak 5.051 orang dan laki-laki sebanyak 4.009 orang.

"Kebanyakan penyakit kelamin ini ditimbulkan dari pola seksual yang salah, sehingga jika tidak diwaspadai maka akan berpotensi pada HIV/AIDS," ujar Banjar, Jumat 15 Oktober 2010.

Dari hasil konseling Dinkes DKI, terhadap 3.680 penderita penyakit kelamin, sekitar 10 persen atau 360 orang di antaranya dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. Sementara itu berdasarkan data Dinkes DKI, jumlah kasus HIV/AIDS di Jakarta pada 2009 mencapai 5.827 kasus. Itu terdiri dari 2.849 kasus HIV dan 3.008 kasus AIDS.

Sebanyak 2002 orang penderita AIDS dari pengguna jarum suntik, sisanya 426 menderita AIDS dari non jarum suntik. Tercatat ada 426 orang meninggal dunia.
voa-islam.com

Fly Over "Asmara"

Fly Over sejatinya adalah bagian dari prasarana transportasi. Bidang jalan yang dibuat tidak sebidang ini merupakan suatu cara untuk mengurangi konflik arus lalu lintas pada persimpangan, sehingga perjalanan dapat lebih cepat dan lancar. Akan tetapi ternyata masyarakat tidak hanya memanfaatkan fly over sebagaimana fungsi yang seharusnya. Atau bahkan fungsi sejatinya justru 'terkorupsi' oleh bentuk pemanfaatan lain oleh masyarakat.

(www.tnol.co.id)
Setidaknya bentuk pemanfaatan lain ini terjadi di Fly Over Kalibata dan Fly Over Pasar Rebo. Kedua fly over tersebut sering kali dijadikan tempat pacaran pada pasangan muda-mudi Jakarta. Hampir setiap sore kedua fly over ini selalu ramai dikunjungi oleh pasangan muda-mudi terutama pengendara motor yang asyik memadu kasih. Bahkan pada malam Minggu, jembatan ini akan semakin ramai dipenuhi pasangan muda-mudi yang berpacaran.

(jawarajuragan.blogspot.com)
Banyak hal yang jadi mungkin penyebabnya. Suguhan panorama unik dan hembusan angin di atas fly over yang dapat dimikmati secara gratis, sepertinya menjadi daya tarik simpang susun menjadi tempat 'rekreasi' pasangan kekasih. Di Fly Over Pasar Rebo bahkan lebih lengkap dengan gerobak-gerobak penjaja makanan, buah dan minuman yang mangkal di tepi. Semakin malam tempat ini sepertinya semakin nyaman, suasana gemerlap, dengan kendaraan yang semakin lengang.

Ketika berdua - duaan, rasa malu mereka pun seperti lenyap. Mereka pun terlihat begitu 'nyaman' bebas bermesraan karena orang-orang “cuek” dengan urusan masing. Mulanya berdempetan, berpegang tangan hingga akhirnya saling meraba dan ber-kissing ria di atas sepeda motornya. Semua terjadi di alam terbuka.

Tentu hal ini tidak dapat dibenarkan, aparat berwenang tentu harus melakukan tindakan. Fly over tidak sepantasnya dijadikan tempat “nongkrong”, terlebih untuk hal yang dapat mengarah kepada aktivitas asusila.

Sabtu, Oktober 16, 2010

Naturalisasi Pemain Tim Sepak Bola Nasional

PSSI tetap berharap pemain naturalisasi bisa memperkuat Timnas Indonesia. Dilansir oleh Media Indonesia (15-10-2010) Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Jakarta, Kamis (14/10) mengatakan, pemain naturalisasi sangat dibutuhkan dalam waktu dekat guna mengisi kekurangan pemain terutama di posisi pemain depan. "Selama ini hanya mengandalkan Bambang Pamungkas saja. Untuk mencarikan pengganti Budi Sudarsono pun juga susah," katanya.

Menurut dia, menggunakan jasa pemain naturalisasi yang mayoritas berkebangsaan Belanda itu hanya untuk kebutuhan instan terutama untuk menghadapi Piala AFF dan SEA Games. "Pemain yang ada saat ini adalah produk dari 10-15 tahun lalu. Jadi jika pembinaan yang baik berjalan sesuai dengan program lima tahun ke depan sepak bola Indonesia akan lebih maju," katanya menambahkan.

Christian Gonzalez
Sesuai dengan rencana awal ada empat pemain keturunan yang akan dinaturalisasi, yaitu John van Beukering, Rafael Guilermo, Sergio van Djik yang ketiganya keturunan Belanda, dan Christian Gonzales dari Uruguay.

Ia menjelaskan, khusus untuk pemain keturunan Belanda proses naturalisasi telah direspon positif oleh pemerintah. Pihaknya berharap 1 November nanti bisa didaftarkan untuk masuk dalam skuad timnas pada Piala AFF akhir tahun ini.

"Menpora telah menindaklanjuti proses naturalisasi bagi ketiga pemain itu. Khusus untuk Gonzales merupakan keinginan sendiri untuk menjadi WNI. Prosesnya juga berbeda," katanya menjelaskan.

Timnas Indonesia pada Piala AFF ditargetkan mampu menjadi juara. Pada babak penyisihan yang rencananya digelar di Tanah Air, Firman Utina dan kawan-kawan satu grup dengan Thailand, Malaysian dan pemenang babak kualifikasi.

Jangan Jahil di Taman Monumen Nasional, Delapan Kamera CCTV Mengintai

(jepret-jakarta.blogspot.com)
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat siap memasang delapan kamera CCTV di Taman Monumen Nasional dengan anggaran Rp 1,7 miliar. Seperti dikutip oleh Kompas (15/10/2010), "Anggarannya sudah turun, proyek siap dilaksanakan dan awal Desember sudah harus terpasang," kata Kepala Seksi Sistem Informasi Sudin Kominfomas Jakpus Ridho Bahar, Jumat .

Dengan terpasangnya CCTV di kawasan Monas, diharapkan masalah yang terjadi di kawasan tersebut bisa terdeteksi sedini mungkin sehingga ketertiban, keamanan, dan kebersihan kawasan tetap terjaga. "Delapan kamera itu sudah cukup memadai untuk mendeteksi seluruh masalah yang terjadi di sana, kalau ternyata tidak maksimal, akan kami maksimalkan," kata Ridho.

Ia menjelaskan, sejak terbit SK Gubernur No 101 tentang Pelimpahan Pengelolaan Kawasan Monas ke Pemkot Jakarta Pusat, rancangan pengelolaan disusun, sampai akhirnya kesepakatan untuk memasang CCTV digulirkan.

"Kameranya bisa berputar ke segala arah. Tidak hanya itu, view antara kamera satu dengan lainnya bisa terlihat, tujuannya untuk menjaga keamanan kamera tersebut dari tangan-tangan jahil," terang Ridho.

Kamera tersebut juga akan dilengkapi alat pengeras suara agar bisa langsung memberikan peringatan terhadap pelaku pelanggaran dan memberikan efek jera. Jika hanya membuang sampah sembarangan, pelakunya bisa langsung diperingatkan untuk tidak lagi melakukan perbuatan itu atau memintanya untuk memungut sampah tersebut lalu membuangnya ke tempat yang semestinya.

"Kalau ketangkap basah oleh CCTV sedang menodong atau melakukan tindakan asusila, bisa kami datangkan polisi atau Satpol PP," jelas Ridho.

Kamis, Oktober 14, 2010

DKI Larang Merokok di Dalam Gedung & Hapus Smoking Room

Indonesia dikenal sebagai surga bagi perokok karena regulasi yang longgar dan harga rokok yang murah meriah. Akhir pekan lalu, Asosiasi Pengendalian Tembakau Asia Pasifik (The Asia Pacific Association for the Control of Tobacco/APACT) yang digelar di Sydney, Australia, mendesak Indonesia meregulasi industri tembakaunya dan menyerukan para musisi untuk memboikot acara-acara yang disponsori perusahaan rokok.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut pemberlakuan ruang khusus merokok. Sebagai gantinya, Pemprov melarang merokok di dalam gedung.

Dilansir oleh detik.com, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, larangan merokok di dalam ruangan merupakan impelementasi dari Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2010 sebagai pengganti dari Pergub Nomor 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan Dilarang Merokok (TKDM). Dengan pemberlakuan Pergub tersebut maka setiap pengelola atau penanggung jawab gedung wajib untuk membongkar seluruh sarana bagi perokok yang sebelumnya telah dibangun.

"Pergub No.88 tahun 2010 sebagai pengganti peraturan lama ini dikeluarkan lantaran penyediaan ruang khusus rokok tersebut dinilai tidak lagi efektif menekan aktivitas merokok bagi warga," kata Fauzi saat sosialisasi penutupan TKM di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, (12/10/2010).

Untuk tahap awal, implementasi dari Pergub hasil revisi tersebut akan diberlakukan di seluruh kantor instansi pemerintahan di jajaran Pemprov DKI. "Dengan mengawalinya dari instansi pemerintah diharapkan hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat yang lain. Seperti gedung perkantoran swasta, restoran dan hotel serta tempat perbelanjaan untuk menutup TKM-nya," tegasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arie Budiman menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada seluruh pengelola pusat perbelanjaan dan hiburan agar mengikuti ketentuan tersebut. "Sebagai aturan maka hal ini harus turut dipatuhi seluruh elemen masyarakat," katanya.

Rabu, Oktober 13, 2010

Bahsa 9aul Mengancam Bahasa Indonesia

(indowebster.com)
Seiring perkembangan zaman dan perubahan teknologi komunikasi, masyarakat di Indonesia, khususnya kaum muda lebih senang menggunakan bahasa gaul dibanding bahasa Indonesia yang benar. Dikhawatirkan bahasa gaul itu akan menggeser kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di Nusantara.

Hal ini disampaikan Ketua Program Studi Indonesia Universitas Indonesia, Dr Maria Josephine Mantik MHum, di sela-sela acara "Potret Buram Sumpah Pemuda 1928" yang bertemakan Digitalisasi Bahasa Indonesia di Teater Mandala, Gedung Menpora di Jalan Gerbang PemudaNo.3, Tanahabang, Jakarta Pusat, Sabtu (9/10) siang.

Seperti dilansir Wartakotalive.com penggunaan bahasa gaul itu semakin kerap ditemukan di kalangan remaja saat mereka mengirim pesan singkat via ponsel, atau berkomunikasi di dunia maya melalui akun facebook. Salah satu contohnya adalah dengan menyingkat huruf dan angka dalam sebuah kata.

Misalnya saja kalimat seperti, "9ax aneh kok ay..slmet ya mo9a lan99eng.amHIen". Sebenarnya berbunyi, "Nggak aneh kok Ay, selamat ya semoga langgeng.Amin."

Bahasa gaul atau yang kerap disebut bahasa alay itu bisa merusak, bahkan melunturkan tata bahasa Indonesia jika kaum muda terus menggunakannya sehari-hari. Apalagi jika tidak diingatkan atau
diberi pengertian tentang tata bahasa Indonesia yang benar.

"Kalau mau menggunakan bahasa gaul ya total saja. Tetapi kalau mau menggunakan tata bahasa Indonesia yang benar ya jangan setengah-setengah," kata Maria kepada Warta Kota

Menurut Maria, munculnya bahasa gaul lantaran dinamika kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi komunikasi yang pesat turut mendorong perkembangan bahasa. Selain itu maraknya kehadiran situs
jejaring sosial di dunia maya menjadi pemicu munculnya ragam bahasa tersendiri, termasuk bahasa gaul.

"Awal tahun 2000 menjadi titik penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia, yaitu mulai dikenalnya istilah bahasa gaul, terutama di kalangan anak muda. Masyarakat pengguna media internet memanfaatkan
bahasa gaul untuk berkomunikasi secara online. Akhirnya penggunaan bahasa gaul pun tumbuh dengan subur di dunia maya. Bahasa gaul itu saat ini dikenal dengan istilah bahasa alay," kata Maria.

Bahasa alay juga sebagai tanda bahwa kaum muda ingin diakui statusnya di pergaulan, sehingga mereka mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaian. Bahasa alay kerap mencampuradukan bahasa asing,khususnya bahasa Inggris,menggunakan singkatan, kode, angka, dan visualisasi.

Yang menjadi kekhawatiran adalah semakin seringnya menggunakan bahasa alay, kaum muda akan semakin jauh atau tidak mengetahui tata Bahasa Indonesia yang benar.

"Oleh karena itu peran keluarga, pengajar, dan masyarakat sangat besar untuk menumbuhkan
kebanggaan menggunakan Bahasa Indonesia. Jika tidak, penggunaan bahasa alay itu akan merusak penggunaan tata Bahasa Indonesia dan bahasa lainnya," ujar Maria.


Sementara itu, Pengamat Komunikasi, Dian Budiargo, menuturkan bahwa penggunaan bahasa alay bisa menyebabkan pembentukkan pemahaman yang mengkristal di kaum muda. Hal ini dikhawtairkan akan merusak tatanan Bahasa Indonesia.

"Seperti kata lu dan gua,jika dua kata itu digunakan antar teman tidak akan menjadi masalah. Namun jika digunakan pada acara formal, maka akan muncul anggapan rendahnya tingkat profesionalisme seseorang dalam suatu hubungan kerja," ujar Dian.

Dian mengimbau kepada masyarakat, termasuk pendidik, untuk menjaga Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang utama dan penting bagi warga negara Indonesia.

"Di era global, penguasaan bahasa asing tetap diperlukan. Namun yang lebih penting adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Sehingga kekhawatiran kita akan buramnya penggunaan bahasa Indonesia di media digital yang dianggap tidak baik dan tidak benar tidak akan terjadi," ujarnya.

Toge Yang Menggugah Nafsu, Ternyata Banyak Manfaatnya Untuk Kesehatan

bonus: sexy baby
mau lihat gambar
lebih jelas
ada di bawah
Dalam artikel ini saya bukan mau mengangkat cerita porno atau hal-hal yang taboo.

Akan tetapi toge (tauge) yang dimaksud di sini adalah bahan makanan yang merupakan kecambah yang berasal dari biji-bijian, seperti kacang hijau, yang memiliki bagian putih dengan panjang hingga tiga sentimeter. Bentuk kecambah diperolah setelah biji diproses selama beberapa hari. Bentuk taoge memang tergolong kecil dibandingkan dengan jenis sayuran lain. Meskipun begitu, aneka makanan yang dibuat dengan menggunakan toge sering kali membuat selera makan menjadi lebih besemangat.
namun demikian untuk membuat anda lebih bersemangat dalam artikel ini terdapat bonus berupa gambar sexy baby... yang akan semakin tersingkap jelas sejalan dengan penyampaian artikel ini.
Kembali dengan toge sebagai bahan makanan, lihat saja foto-foto toge di bawah ini yang begitu menggugah nafsu makan....

1. Toge goreng bogor 

(sexychef.wordpress.com)

2. Bakwan toge

(mocher.wordpress.com)

3. Oseng toge

(www.blogotainmen.com)

4. Ketoprak

(www.diningindonesia.com)


Baru melihatnya saja sudah terbayang nikmat...

Sebuah artikel KapanLagi.com menjelaskan bahwa selain menggairahkan selera makan, sayuran taoge jenis apapun, baik taoge kacang hijau, taoge kedelai, taoge alfafa, maupun jenis taoge lainnya mengandung banyak sekali senyawa fitokimiawi yang sangat berkhasiat. Salah satunya adalah kanavanin (canavanine), jenis asam amino bahan penyusun arginin yang paling banyak tersimpan dalam taoge alfafa.

Jika dibandingkan dengan bijinya, kecambah atau taoge lebih bergizi. Protein taoge lebih tinggi 19 persen dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji aslinya. Kenapa bisa begitu? hal ini disebabkan, selama proses menjadi kecambah, terjadi pembentukan asam-asam amino esensial yang merupakan penyusun protein.

Banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari tumbuhan yang sangat kecil ini, diantaranya adalah:

Mencegah Kanker

bonus: sexy baby
masih penasaran?
di bawah masih ada
gambar yang lebih jelas
Proses menjadi taoge telah menguraikan 90 persen rantai olisakarida menjadi karbohidrat sederhana, sehingga senyawa tersebut mudah sekali diserap tubuh, tanpa menghasilkan gas. Karena mengandung banyak serat dan air, taoge membantu pengurasan kotoran dalam usus besar. Hal ini menjadi kekuatan ganda taoge dalam memerangi kanker. Dengan mendorong kotoran segera meinggalkan usus besar, sehingga tidak ada lagi zat-zat racun dalam kotoran yang dapat diserap tubuh. Dan ini akan mencegah menumpuknya zat racun yang dapat merangsang berseminya benih kanker.



Mencegah Serangan Jantung dan Stroke

Para penyandang resiko stroke dan serangan jantung yang banyak disebabkan karena kadar lemak darah melambung, dianjurkan untuk lebih banyak makan taoge. Hal ini disebabkan, saponin dalam taoge akan mengahancurkan lemak jahat LDL tanpa megganggu kandungan lemak yang baik HDL. Dan saponin yang besar dapat diperoleh dalam taoge alfafa ketika proses biji-bijian menjadi kecambah, yang secara umum kadar saponinnya naik 450 persen.


Mencegah Osteoporosis

Estrogen alami yang terdapat dalam taoge dapat berfungsi sama dengan estrogen sintetis, tetapi keunggulannya estrogen alami tak memiliki efek samping. Sehingga estrogen dalam taoge secara nyata dapat meningkatkan kepadatan tulang, susunan tulang dan mencegah keroposnya tulang.

Membangkitkan Sistem Kekebalan Tubuh

Saponin taoge juga dapat membangkitkan sistem kekebalan tubuh, yaitu dengan cara meningkatkan aktivitas sel pembuluh alami (natural killer cell), khususnya sel T-limfosit dan interferon. Selain sarat DNA, taoge kaya akan zat antioksidan yang membentengi tubuh dari radikal bebas perusak sel DNA.

Manfaat Lainnya

Karena bersifat alkali (basa), maka taoge sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. Taoge juga baik untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan flek-flek hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan juga melangsikan tubuh. Karena mengandung Vitamin E, taoge juga dapat membantu meningkatkan kesuburan. Bagi wanita yang rajin makan taoge, akan membantu terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang menstruasi, pramenopause dan gangguan akibat menopause.

.
.
.


 Oh ya...
.
.
.
.
.
Masih terbayang-bayang
dengan bonusnya ya?
.
.
.
.
.
.
.
.
scroll down...
please..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Wow... !!
.
.
.
.
.

real saxy baby ... please dont get dirty ... !!!

Senin, Oktober 11, 2010

KBBI offline

(ebsoft.web.id)
Bingung atau tidak tahu padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Kini anda bisa memanfaatkan Software Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline. Software gratis ini di perkenalkan oleh Ebta Setiawan, seorang programer dari Yogyakarta dengan menggunakan bahasa pemograman Delphi.

KBBI versi 1.1 ini merupakan versi offline dari KBBI Daring ( edisi III) yang ada di PusatBahasa (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/).

Software ini tidak perlu proses installasi (portable), anda hanya perlu extract dari isi file zip kedalam sebuah folder, kemudian cukup double click maka software ini akan langsung running di komputer Windows Anda.

Pembuatnya sengaja tidak ada petunjuk penggunaan atau file bantuan, karena penggunaannya sangat mudah, tinggal memasukkan kata yang akan dicari dan tekan enter atau klik tombol cari, maka akan ditampilkan arti kata yang dimaksud jika ada.

Penampilannya sudah di format sedemikian rupa agar memudahkan pengguna membaca dan mencari definisi kata yang dimaksud. Dua kolom sebelah kiri merupakan hasil kata pencarian, dengan penjelasan :
  • Kolom atas merupakan daftar kata yang merupakan kata dasar
  • Kolom kedua merupakan hasil pencarian, tetapi tidak didapatkan pada kata dasar tetapi pada kata turunan atau majemuk ( di istilahkan dengan sub lema kalau tidak salah)

Bagian Kanan merupakan definisi kata yang ditampilkan dengan warna yang memberikan arti sebagai berikut :
  • Warna merah dengan latar kuning adalah lema (kata dasar)
  • Warna merah dengan nomor adalah banyaknya arti aatu definisi kata
  • warna merah saja tanpa latar merupakan sub lema atau kata turunan
  • warna biru adalah jenis kata atau termasuk dalam istilah apa
  • warna hitam adalah arti aau definisi kata
  • warna hijau adalah contoh penggunaan kata dalam kalimat
  • warna ungu adalah contoh dalam peribahasa
  • Warna hitam dengan background hijau merupakan hasil pencarian yang terdapat pada sub-lema atau kata turunan
Bagi yang ingin download silahkan dari link ini KBBI v1.1 ( box.net) atau KBBI v1.1 (4shared) ukuran sekitar 3.2 MB

[Update Versi 1.1 merupakan perbaikan file yang dideteksi sebagai virus oleh beberapa Antivirus (Kaspersky, AVira )]

Jakarta Kota Yang Kaya Dengan Femomena

Finding Jakarta’s Beauty

Englishman Stephen Cairns and Indonesian Daliana Suryawinata have found themselves in the interesting position of proving wrong naysayers who perpetually complain about Jakarta’s haphazard urban sprawl. The two are also curators of “Open City Jakarta,” an exhibition at the Erasmus Huis. The exhibition, which runs until Dec. 1, actually celebrates the capital’s more endearing qualities.

The exhibition is an offshoot of “Open City: Designing Coexistence,” a project of the fourth International Architecture Biennale Rotterdam.

The IABR is a thematically-oriented series of exhibitions, conferences and lectures in the field of architecture and urbanism that looks into cities in third-world countries to see how distinct communities and groups settle and interact with each other and find ways to improve their environment.

Aside from Jakarta, other cities that are a part of the project include Addis Ababa in Ethiopia, Istanbul in Turkey and Sao Paulo in Brazil.

For Jakarta, the IABR 2009 committee collaborated with Ikatan Arsitek Indonesia (Indonesian Architects Association) to hold the Gotong Royong City competition, which invited architects from all over the world to contribute ideas on how to make Jakarta more livable. The result of this collaboration is the “Open City Jakarta” exhibition.

“I really like Jakarta,” said Cairns, head of the architecture department at the prestigious University of Edinburgh, last week. “It’s one of my favorite cities.”

The statement, made at a time when traffic and floods are a daily reality for Jakartans, seems quite ironic at first glance.

Yet Cairns may have a unique perspective of the capital that its residents often miss.

After all, he is no occasional tourist.

(www.promolagi.com)
Since 2001, he has been conducting design and architectural research projects with a number of Jakarta’s universities and has studied the slums and the city’s peripheral zones.

“Last night on [Jalan] Pecenongan, I had dinner at a warung [food stall] on the streets. There were people selling me DVDs, fans and torches. There was also a band that came and played. It’s a very lively street life and it was late at night,” Cairns said.

In the morning, he was surprised to see that all the warungs were gone.

In their place were auto repair shops. “It’s not a chaos, that’s the key,” he said.
“It’s a lovely ecosystem in which the middle-class people maintain a reciprocal relationship with the poor people. There’s a mutual understanding in it. It’s a very, very rich urban phenomenon.”
Cairns said that his own city, Edinburgh, pales in comparison.

“Edinburgh is one of the most beautiful cities in the world. Yet, they don’t know how to produce the street life with that kind of richness. It’s very programmed, which means surprises are very difficult to find.”

For her part, Daliana, who was born in Jakarta, used to feel the same as most Jakartans.

When she left for Rotterdam in the Netherlands to pursue a masters degree at the Berlage Institute in 2003, she was actually looking forward to leaving all of Jakarta’s madness.

“I was happy to leave all the mess behind, such as the traffic problem, social issues and my gated way of life of sitting in a car moving between air-conditioned buildings without touching the city, the lack of public space and the impossibility to walk as a pedestrian,” she said.

(www.su-utrecht.nl)
In her case, being on the other side of the world helped her put things in perspective. “The restaurants and street-side cafes are great [in Rotterdam]. You feel safe. Nobody’s going to rob you. But [Rotterdam is] done. It’s settled. Everything is finished.

“Later on, I missed the street vendors and all the diversity that Jakarta has, which Rotterdam does not have.

"And, by distancing oneself from Jakarta, one can have a clearer and more optimistic observation of the city than those who are in the city,” she said.

After finishing her degree, Daliana established the Rotterdam-based Suryawinata-Heinzelmann Architecture and Urbanism firm with friends Florian Heinzelmann and Tobias Hoffman.

The firm has been working closely with a number of design firms in Jakarta on some of their projects.

“I think Western urbanism in Europe and the United States is stuck,” Daliana said. “They know what to do, they’ve been planning their cities for ages and they’re working well. But they’re also looking for something to spice up the city life more.

"That’s why there are more research and architectural urban projects going to the south, like Southeast Asia and South America. They want to learn form these informal [environments] and improve it.”

The “Open City Jakarta” exhibition is mounted at the open-air pavilion of the Erasmus Huis. It utilizes crates, fiberboards and corrugated plastic roofs to recreate the twists and turns of a Jakarta kampung.

The exhibition features maps, diagrams, posters and pictures from 12 projects. Wooden shadow puppets attached to slanting walls generate an ingenious interplay of light and shadow in the pavilion.

The puppets, created by artist Eko Nugroho, portray stakeholders in Jakarta’s city life. Made of perforated fiberboard, the puppets guide the visitors to
“We try to note the chaotic configuration of Jakarta in the exhibition,” Daliana said.


“The aim is to ask people to think differently about Jakarta, to look at Jakarta and not to judge it against Western models,” Cairns said.

“Then, Jakarta will always look bad because it’ll never come up to Western standards.”

For the exhibition, Cairns and researchers from the University of Indonesia are also presenting “Cultures of Legibility,” an analytical study of the co-existence of urban and desa kota (rural) activities in the peripheral zones of Jakarta.

“If you go to the BSD [Bumi Serpong Damai] area, you can have a cup of Starbucks cappuccino at the mall and within three minutes, you can be in the middle of the rice fields with buffaloes,” Cairns said. “I find that absolutely amazing.”

Rather than seeing desa kota as a fleeting phase of development, in which the rice fields will one day vanish and be replaced by modern facilities, Cairns sees it as a model for Jakarta’s unique urban condition.

“Unless we change the way we think about the city, then this will always look like a phase on the way to becoming Los Angeles or Rotterdam rather than something that’s legitimate on its own rights,” he said.

“At the moment it’s a beautiful balance between the two elements. And again, you don’t find it in Los Angeles, New York or Rotterdam.”

Erik Prasetya, whose photographs feature at the exhibition, is of a different opinion. “Jakarta is not pretty at all. It was never designed to be beautiful like Paris or New York.”

Despite the bleak images that he has captured, Erik still remains hopeful. “We didn’t have a busway five years ago,” he said.

“Neither did we have car-free days. Positive changes are happening in the city, albeit very slowly. We all have to remain optimistic and fight for them.”

The curators are definitely not blind to the capital’s faults, but in this particular exhibition, they are choosing to look at the bright side. “Jakarta is not yet a beauty, of course,” Daliana said.

“There are mistakes, but also a lot of potential that you wouldn’t want to just get rid of.”

For his part, Cairns remains upbeat about the capital. “Jakarta should be one of the cities we should look at positively, not only criticize.”
artikel ini disalin penuh dari : JakartaGlobe
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...