Jembatan Nasional Suramadu (id.wikipedia.org) |
Seperti dikutip oleh Republika.co.id, Ekonom Kepala Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Vikram Nehru, di Tokyo melalui teleconference kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/10) menyampaikan "Melihat apa yang Thailand dan Vietnam lakukan hingga bisa pulih lebih cepat pascakrisis global 2008, itu karena iklim bisnis infrastruktur di negara mereka mendukung terciptanya investasi. Itu karena infrastruktur mereka yang sangat baik,"
Vikram melihat perbaikan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik berlangsung sangat kuat. Sehingga, lanjutnya, tidak heran capital inflow yang melonjak dengan pesat saat ini. Namun, ia mengungkapkan bahwa Thailand, Vietnam dan Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan Indonesia.
Kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, mulai berangsur pulih perekonomiannya, hal ini bisa mendatangkan arus modal yang melonjak pesat. "Dengan didorong oleh likuiditas global yang melimpah untuk mendapatkan hasil serta digabungkan dengan pengharapan akan pertumbuhan yang lebih kuat di kawasan menjadikan capital inflow melonjak dengan pesat di tahun ini. Derasnya capital inflow juga telah membantu apresiasi nilai tukar dan meningkatkan harga aset," urai Vikram.
Vikram juga berpendapat, pemerintah perlu menanggapi kesenjangan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat miskin, menyediakan perlindungan yang sesuai untuk menghadapi prospek perekonomian negara maju yang lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar