Raksasa jejaring sosial Facebook mengajukan dokumen penawaran umum saham perdana pada Rabu, 1 Februari 2012 di Wall Street (New York). Dari IPO tersebut, Facebook menargetkan dapat memperoleh dana sebesar 5 miliar dollar AS (sekitar Rp 45 triliun). Oleh Tempo (02-02-2012) disebutkan, bila ini terlaksana maka akan menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah untuk saham sebuah perusahaan berbasis Internet.
“Awal berdirinya, Facebook tidak diciptakan untuk menjadi sebuah perusahaan, tetapi untuk misi sosial sehingga membuat dunia lebih terbuka dan terhubung," tulis president direktur dan pendirinya, Mark Zuckerberg, dalam sebuah berkas yang disertakan dalam pengajuannya.
”Dengan berfokus pada misi kami serta membangun layanan yang besar, kami percaya bahwa kami akan menciptakan nilai yang tinggi bagi para pemegang saham dan mitra perusahaan dalam jangka panjang. Dan pada gilirannya akan memungkinkan untuk tetap menarik orang-orang terbaik dan membangun layanan yang lebih besar. Kami tidak dibangun dengan tujuan utama mencari uang, namun kita memahami bahwa cara terbaik untuk mencapai misi kami adalah membangun perusahaan yang kuat dan berharga,” ujarnya.
Salah satu kekhawatiran tentang Facebook sebagaimana dilansir oleh Tempo (03-02-2012), adalah bahwa pengguna akan dmenjadi bosan setelah beberapa waktu, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "kelelahan Facebook." Penelitian Pew menunjukkan bahwa kekhawatiran itu hingga saat ini belum tampak.
= = = = = = =
Menurut saya bukan kebosanan mengakses yang menjadi musuh Facebook, namun adalah kehadiran pesaing layanan internet sejenis yang memiliki feature lebih baik dan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dinamis.
Hal tersebut terjadi kepada friendster yang dulu pernah mejadi leader situs jejaring sosial, dalam waktu singkat ditinggal oleh mantan penggunanya yang beralih ke facebook. Hijrah besar-besaran pengguna friendster Indonesia ke facebook terjadi pada sekitar tahun 2007 hingga 2009.
Hingga akhirnya pada bulan Mei 2011, friendster memutuskan mengalihkan diri menjadi situs permainan sosial dan menghapus semua akun jejaring sosial penggunanya, sebagaimana dilansir oleh situs RollingStone dalam artikel yang berjudul Friendster Is Dead: Encourages U.S. Users to Move On
Tidak ada komentar:
Posting Komentar