Minggu, Februari 12, 2012

Semua Spesies Saling Punya Pengaruh

www.mizzu.net
Apa Yang Terjadi Jika Seluruh Kucing di Dunia Tiba-tiba Mati?

Banyak orang memelihara kucing dengan alasan yang sederhana yaitu karena kucing tersebut imut dan lucu, memiliki wajah atau penampilan yang menggemaskan. Kucing juga suka diajak bermain apalagi kucing yang masih kecil.

Namun pernahkah terpikir oleh kita, apakah hewan imut dan lucu tersebut berguna dalam kehidupan ini. Anda mungkin sering melihat seekor kucing bermalas-malasan di kursi, tidur sepanjang hari dan hanya sesekali menggeliat atau melirik ke jendela, Anda berpikir mereka adalah hewan tidak berguna.

Para ahli mengatakan, jika seluruh kucing di dunia tiba-tiba mati justru akan timbul bencana.

Kucing, baik yang dipelihara maupun liar, terkesan hanya hidup bergantung pada makanan kita. Tetapi menurut Alan Beck, profesor kedokteran hewan di Universitas Purdue, kucing adalah predator ahli dengan keahlian berburu dan daya adaptasi yang cepat.

"Mereka jago memangsa binatang yang lebih kecil, dan dapat bertahan hidup walau mangsa mereka sudah menipis," kata Alan kepada Life's Little Mysteries, sebuah website turunan dari LiveScience, seperti yang dimuat di Yahoo! News.

Dan itulah sebabnya kita akan merasa kehilangan bila mereka semua tiba-tiba mati. Kucing berperan penting dalam membasmi hama tikus dan cecurut di ladang dan lumbung padi. Di India, kata Alan, kucing memegang faktor penting dalam keberhasilan panen.

Singkatnya, mungkin benar manusia memberi makan kucing. Tapi tanpa kucing, makanan buat manusia juga akan lebih sedikit.

Bila tiba-tiba tidak ada lagi kucing yang menghuni dunia ini, populasi hewan pengerat jelas akan meningkat. Seberapa drastis? Ini gambarannya:

Penelitian tahun 1997 di Inggris mengungkapkan, seekor kucing rumahan rata-rata membawa pulang 11 ekor hewan mati — tikus, burung, katak, dsb — dalam waktu enam bulan. Itu berarti 9 juta kucing membunuh hampir 200 juta binatang liar per tahun.

Sedangkan di Selandia Baru, sebuah penelitian tahun 1979 menemukan fakta bahwa ketika kucing di sana hampir punah, populasi tikus meningkat cepat sebesar empat kali lipat.

Ada efek samping lain. Di Selandia Baru, jika populasi tikus meningkat (karena tak ada kucing) maka populasi burung laut ikut menurun drastis. Sebabnya, tikus suka memangsa telur burung laut. Populasi pemangsa tikus (di luar kucing) juga akan meningkat.

"Semua spesies saling punya pengaruh," kata Alan.



Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...