Ketika kita saat ini masih sibuk, mencari tambahan sumber listrik, kenapa PLN malah berniat menjual listriknya ke luar negeri, . . . apa lagi kepada Malaysia yang seringkali ribut sama kita...! Mungkin gitu isi pikiran anda-anda begitu baca judul di atas?
Sebenarnya... saya enggak atau apa apa wacana tersebut serius atau enggak? Saya dapet info tersebut dari VIVAnews yang dinyatakan langsung dalam wawancara oleh Nur Pamudji, Direktur Utama PT PLN Persero.
Berikut kutipannya:
Malaysia sekarang itu lagi menderita soal listrik karena ada pembangkit listrik tenaga gas sebesar 5.000 MW yang gasnya mengalami penurunan pasokan.Wah.... ternyata Malaysia saat ini sedang mengalami penurunan pasokan gas sebagai sumber penghasil energi listriknya...
Malaysia punya 12.000 MW, tiba-tiba 5.000 MW tidak bisa beroperasi. Gasnya kurang. Dari sumurnya tiba-tiba habis. Empat tahun habis lebih awal. Mereka datang ke PLN, boleh kami impor dari Indonesia? Langsung kami sambut, ekspor listrik kan cakep, macam-macam dengan Indonesia, kami cabut...hahaha.
Dan Indonesia saat ini sedang giat terus meningkatkan pasokan listirk.
Tahun ini saja ada tambahan dari pembangkit baru di luar proyek 10 ribu MW, seperti PLTU Tanjung Jati B, itu persis 1 Januari itu tambah 660 MW, Paiton 3 itu tambah 800 MW, sebentar lagi Cirebon 615 MW.
Itu di luar proyek PLTU 10 ribu MW. PLTP Ulubelu sebentar lagi masuk 2x55 MW, Juli unit pertama masuk. Kira-kira dua bulan berikutnya unit kedua 2x55 MW di Lampung juga masuk.
Di Medan, PLTP Nagan masuk 2x115 MW, lalu di Padang, 2x100 MW juga masuk. Insya Allah cukup. Di Kendari 2x10, Sulawesi Utara 2x25 MW, Jeneponto 2x100 MW, sudah testing, semester II masuk, tahun depan operasi penuh. Kota baru, Sulawesi Selatan 2x50 MW. Insya Allah kita gak akan kesulitan.
Kami (PLN) sudah mengamankan hingga 2020. Bagaimana cara mengamankannya? Kami sudah memulai proyek-proyek yang dibutuhkan di 2016, tahun ini sudah di proses, seperti Jawa Tengah, 2x1000 MW, itu kan masuknya 2016. Hal ini kami siapkan dari sekarang supaya nanti tidak ada lagi defisit listrik.
Kemudian kami juga siapkan kabel bawah laut Sumatera-Jawa, kapasitas 3 ribu MW, dilelang tahun depan dan operasi 2016. Makanya saya sangat optimis sekali ekonomi kita saat ini tumbuh 6 persen, wah indah sekali. Dan jangan khawatir, insya Allah listrik cukup, dan bahkan kami sudah bikin rencana untuk ekspor.Namun hal menarik yang diucap oleh Nur Pamudji adalah "macam-macam dengan Indonesia, kami cabut...hahaha"
Kenapa menarik?... Konsumsi akan energi dapat dikatakan sebagai kebutuhan yang hampir tidak dapat dikurangi apalagi distop. Bila Malaysia benar-benar nantinya akan membeli energi (dalam hal ini listrik) dari Indonesia, maka untuk selanjutnya Malaysia menjadi negara yang berketergantungan kepada Indonesia.
Ternyata ekspor listrik bisa menjadi suatu "kekuatan" bagi Indonesia untuk menjadi lebih "galak" kepada negera tetangga kita ini. Hebat ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar