Jalan di Singapura memakai sistem ERP |
Seperti dilansir oleh VIVAnews 22 September 2010, bagi Pemda DKI, pelaksanaan ERP tidak bisa ditawar lagi. Sebab program ERP masuk dalam tiga strategi untuk mengatasi masalah transportasi di Jakarta TDM (Traffic Demand Management).
Tiga strategi itu adalah, pertama, pengembangan angkutan massal, seperti proyek MRT dan busway. Kedua, pembatasan lalu lintas seperti ERP. Ketiga, peningkatan kapasitas jaringan berupa pembangunan dua ruas jalan layang non tol tahun ini (Antasari - Blok M dan Kampung Melayu - Tanah Abang).
Pakar transportasi dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Darmaningtyas mengatakan, jika ERP harus diterapkan, maka perlu disertai pola transportasi makro Jakarta yang nyaman dan memadai. "Semua sistem harus terintegrasi," ujarnya.
Namun, dia menilai penerapan tarif parkir tinggi justru paling memungkinkan diterapkan di Jakarta saat ini. Itu bisa dilakukan dengan sistem zona parkir. Misalnya, di kawasan bisnis dibuat lebih mahal dibandingkan dengan kawasan lain.
Senada dengan Darmaningtyas, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Heru Sutomo mengamini wacana ERP itu. Menurut dia, uang yang terkumpul dari ERP dapat ditarik pemerintah dan digunakan untuk biaya pengawasan, operasional petugas di lapangan, serta mendukung sarana angkutan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar