Sore itu rumah ku dikunjungi oleh seorang anak kecil, usianya mungkin sekitar 9 tahun, sebut saja namanya Heru. Ia adalah teman anak ku Adit yang usianya baru 5 tahun...
Beberapa saat.. ku lihat mereka asik bersama di depan komputer memaikan game balap mobil...
Setelah beberapa saat sepertinya mereka telah selesai bermain game balap mobil... anak ku main mobil-mobilan di teras rumah, ... tetapi temannya masih duduk di depan komputer, mendengarkan lagu-lagu sambil membuka halaman internet...
Ku biarkan saja... ku pikir... apalah yang dibuka oleh anak usia 9 tahunan tersebut... apalagi komputer ku telah kulengkapi dengan "parental control" sehingga aku tidak khawatir bila ia "salah alamat" masuk ke website porno... pasti akan langsung terblokir....
Namun sungguh aku terkejut.... tiba dia memangil anak ku...
"Adit-Adit lihat nih.... Viking A*j**g.. wee....! Wee...!" diucapnya dengan rasa bangga...
Anak ku yang sedang akan menghapirinya langsung ku tarik menjauh darinya...! Dan aku langsung mencabut modem yang ku paralelkan dari komputer di dalam kamar depan...
Mengengar ucapan anak kecil tersebut dada ku langsung terasa seperti terhantam benda keras... dan hati sedih... Bukan karena aku anggota Viking ataupun pendukung Tim Persib Bandung...
Yang membuat ku serasa sesak dan sedih adalah....
Bagaimana bisa terjadi anak usia 9 tahun mengucap kalimat kasar dan menyiratkan permusuhan tersebut dengan rasa bangganya... siapa yang mengajarkannya...?
Di usia yang sangat muda sepertinya ia belum pernah menyaksikan langsung... pertandingan di stadion... sehingga untuk mendapat "bekal" dari supporter lain yang kemungkinan hampir tidak ada....
Apa yang ada di benak ku adalah... Jika anak-anak kita di usia yang sangat belia itu sudah tertanam kebencian yang begitu dibanggakan... bagaimana mereka di masa depan nanti...?
Aku sendiri terlahirkan di Jakarta 30 tahun yang lalu... Namun nak ku terlahir di Bandung. Aku jadi teringat ketika aku mengajak anak ku ke Bandung untuk menengok Kakeknya... tidak jarang aku melihat sticker bertuliskan F**k The Jak menempel bagaian belakang kendaraan, membuat ku sangat tidak nyaman...
Sama tidaknya nyamannya ketika melihat atribut bernada profokasi dari sebagian supporter Persija yang kami lihat di jalan saat mereka hendak menyaksikan pertandingan ataupun kembali dari Stadion Gelora Bung Karno maupun Stadion Lebak Bulus.
Ya... ternyata berbagai atribut suporter yang bernadakan profokasi di jual bebas... Sticker, kaos suporter, maupun syal bertuliskan kalimat yang bernada profokasi sangat dapat di pasar... maupun pedagang kaki lima... baik di Jakarta mupun Bandung.
Bahkan kaos untuk ukuran anak kecil pun ada, dan dipajang denga tegasnya... Oleh karena itu tak heran bila seorang anak kecil dengan mudah dan bangganya mengucap kalimat yang menyiratkan permusuhan tersebut...
Bagi ku pedagang tersebut hanya mencari untung tanpa memikirkan dampak dari (kalimat profokasi dalam sticker, kaos, syal) yang dijualnya... sadar atau tidak mereka telah memupuk benih-benih permusuhan!
Bila atribut bernadakan profokasi ini masih ada di pasar, tentu ini menjadi tugas penegak hukum untuk menertibkannya........!Dan bila ada atribut bernadakan profokasi tersebut digunakan oleh supporter saat menyaksikan pertandingan, di sinilah panitia pelaksana pertandingan dan pengurus supporter harus turun tangan menertibkannya......!
Viking dan The Jak.. dan Seluruh Superter Bola di Indonesia.. ku ingin kita damai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar