Rabu, Mei 05, 2010

DKI Kaji Pembentukan BUMD Energi

Kebutuhan energi listrik dan gas di wilayah DKI Jakarta, sejauh ini boleh dibilang sangat tinggi. Sayangnya, pasokan energi yang disediakan badan usaha milik negara (BUMN) bagi warga Jakarta ini dirasakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berpijak dari itulah, kalangan DPRD DKI Jakarta, meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk menjajaki pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) yang menangani masalah energi. Hal ini dirasa perlu demi menjamin pasokan kebutuhan energi di Ibu Kota. Pembentukan BUMD energi itu sendiri saat ini sedang dalam proses pengkajian dan diharapkan dapat segera terwujud.

"Memang sudah ada pemikiran ke sana, tapi gak bisa terburu-buru karena kita harus pelajari dulu kebutuhan energi di Jakarta di masa sekarang dan masa yang akan datang," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Rabu.

Pemprov DKI dapat membentuk Perusahaan Gas Daerah (PGD) yang dapat melakukan suplai langsung ke konsumen. Tak hanya itu, dengan BUMD ini bisa mendapatkan energi gas secara langsung dari produsen gas di wilayah kerja minyak dan gas. Dengan begitu, tarif gas pun bisa menjadi murah dibandingkan dengan tarif gas yang ditetapkan BUMN. Pembentukan BUMD tersebut bukan sesuatu yang mudah. Sehingga tidak bisa dibentuk dengan terburu-buru tanpa ada perencanaan matang atau melewati pengkajian yang tepat.

Fauzi Bowo mengakui, pengkajian pembentukan BUMD energi masih dilakukan dan belum rampung. Proses pengkajian dilakukan untuk melihat pemenuhan kebutuhan listrik bagi Jakarta pada 10-15 tahun ke depan

Berdasarkan data World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, konsumsi energi listrik di Indonesia terfokus di Jawa-Bali yakni sebesar 78 persen dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68 persen konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi lebih kecil. Konsumsi listrik sebanyak total 29.605 GWH atau 23 persen total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang.

Sementara itu, kebutuhan pasokan energi listrik untuk MRT diperkirakan 50 megavolt. Untuk memenuhi kebutuhan itu, nota perjanjian kerja sama PLN dan Pemprov DKI sudah ditandatangani Senin 15 Juni 2009. PLN mungkin akan membangun beberapa gardu di sepanjang rute MRT, untuk menjaga kestabilan tegangan.

http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=38776
http://www.antaranews.com/berita/1273057886/dki-akan-bangun-pembangkit-listrik-mandiri

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...