Namun sayang... belakangan ini sepertinya media (setidaknya beberapa diantara media sebagai lembaga penyiaran) sudah kehilangan arahnya...
Sebut saja berita pembebasan Ariel yang begitu digembar-gemborkan oleh media. Kita tahu Ariel ditahan akibat perbuatan asusila. Namun entah mengapa media begitu semangat memberitakannya? Apakah hal-hal yang dulu dikenal sebagai aib masyarakat kini sudah tidak berlaku lagi di negeri ini? Entahlah...
Belum lama ini juga kita melihat mengetahui pesta pernikahan artis Anang dengan Ashanty yang disiarkan secara live. Hingga seharian penuh stasiun televisi tersebut rela menghapus acara rutinnya untuk menyiarkan secara langsung dan nonstop sejak awal hingga akhir. Entah apa pertimbangannya...
Dari dua contoh kasus tesebut, saya sendiri tak mengerti akan tujuan media, apakah memang penyiarannya begitu pentingnya untuk disampaikan kepada masyarakat, atau hanya mengejar rating saja.
Ingat bahwa masyarakat hidup dalam norma norma, dan Indonesia dikenal dengan Budaya Timur yang menjunjung nilai keagamaan dan kesederhanaan.
Semoga media dapat lebih selektif dalam sehingga dapat menjaga dan meningkatkan perilaku masyarakat kearah yang positif, bukan sebaliknya mengikis norma-norma dan budaya masyarakat Indonesia.
tulisan ini dibuat bukan berarti saya membenci Ariel atau Anang dan Ashanty, namun untuk mengajak kita berfikir akan peran media & informasi yang layak untuk dikonsumsi masyarakat