Akhir pekan lalu, saya bersama keluarga pergi mengunjungi saudara yang baru saja pindah ke Cimerak. Eiiitsss.... ini jauh loh dari Pelabuhan Merak...
Kalo anda belum tau Cimerak di mana, saya beritahu... Cimerak masih berada di Jawa Barat, ancer-ancernya kira-kira dekat dengan Pantai Pangandaran, Green Canyon dan Pantai Batu Karas. Namun saya tidak (belum) akan menulis keindahan keindahan alam pantai di sana (nanti mudah-mudahan sempat saya tulis salah satu keindahan pantai di sana).
Jelang tegah hari dalam perjalan saya mampir sebuah rumah makan RM. Manggung Rasa di pinggir Jl. Rajapolah, yang berlokasi sebelum persimpangan menuju Ciamis dengan Tasik.
Menu yang menarik perhatian saya adalah Sate Maranggi, sudah lama saya mendengar makanan ini namun belum sempat mencobanya. Rasa lapar dan rasa penasaran bergabung menjadi satu mendorong saya untuk memesan salah satu makan khas Jawa Barat ini.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya datang juga sepuluh tusuk sate dan nasi. Sesaat sempat saya abadikan dahulu pesanan saya.
Kemudian tanpa menunda lagi saya segera mengambil nasi ke piring, karena memang sudah waktunya mengisi perut yang sudah keroncongan.
Daging sapi tusuk yang manis tersebut terasa nikmat bersama dengan nasi, hingga begitu lahap saya menghabiskannya.
Menurut catatan dalam Wikipedia, Sate Maranggi adalah sate khas Purwakarta, Jawa Barat biasanya terbuat dari daging kambing atau daging sapi. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sate maranggi berasal dari Cianjur.
Penjaja sate maranggi dapat ditemukan hampir di setiap sudut Purwakarta, sebagian menajajakan dengan cara berkeliling. Yang membedakan sate maranggi dengan sate lainnya adalah bumbunya terbuat dari kecap yang memiliki cita rasa paduan manis, asam, dan pedas yang menyentuh lidah kala menikmati sate berbumbu khas ini. Paduan rasa yang menggoda selera ini muncul karena bumbu sate maranggi terbuat dari kecap, sambal cabai hijau ditambah sedikit cuka lahang (cuka yang terbuat dari tebu). Saat disajikan, bumbu kecap itu dilengkapi dengan irisan bawang merah dan tomat segar.
Tenang rasanya jika telah terisi perut ini. Kini saat saya melanjutkan perjalanan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar