|
(tribunnews/Piers Hunnisett) |
Rio Haryanto menjadi pembalap Indonesia pertama yang mengendarai mobil F1. Dilansir oleh Tribunnews (16-11-2010) pada sesi tes Selasa, 17 Nepomber 2010 pagi waktu setempat, di balik kemudi VR-01, pembalap berusia 17 tahun itu melahap 21 lap di sikuit Yas Marina, Abu Dhabi.
Namun sayang, tes bersama tim Virgin Racing yang mesti dilakukan Rio berjalan tidak mulus karena ada masalah pada girboks. Walau begitu, secara umum Rio telah membuktikan dia memang pembalap yang mampu cepat beradaptasi.
Tepat pukul 09.00 waktu Abu Dhabi (12.00 WIB) Rio melakukan satu installation lap. Itu adalah prosedur standar bukan hanya pada tes tetapi juga pada free practice F1. Rio mengaku pada installation lap itu ia mengecek semua fungsi tombol di gagang setir, lalu fungsi gas dan rem, dan tentu saja mengenal sirkuit. Maklum, dari semua pembalap yang ikut tes hanya Rio yang belum pernah berlaga sekali pun di Sirkuit Yas Marina.
Pada 10 lap pertama itu lap time terbaik yang dibuat Rio adalah 1:51,484 yang ia buat di lap 10. Pembalap asal Solo yang berusia 17 tahun ini kemudian masuk ke pit. Mekanik Virgin kembali mengecek semua kondisi mobil Rio. Si pembalap sendiri diberi istirahat lagi sekitar 30 menit. "Saya menyadari mobil F1 memang cepat, tetapi saya tidak mengira secepat ini. Saya sendiri agak terkejut dengan reaksi semua fungsi di mobil ini. Jadi mobil F1 itu bukan hanya cepat di lintasan, tapi juga cepat dari sisi semua fungsinya ketika dioperasikan," ujar Rio. Pada 10 lap pertama itu tim menyetel mobil Rio dengan istilah safe mode, tidak terlalu kencang.
Rio menjalani tes 10 lap kedua lebih baik dari 10 lap pertama, puncaknya adalah di lap 20 dengan catatan 1:49,439. Kemudian Rio kembali ke pit untuk kemudian mempersiapkan pada sesi panjang, 20 lap, setelah itu. Namun sayang, walau tidak disadarinya ketika berada di mobil, kemudian ditemukan kerusakan girboks di mana gigi 5 di mobilnya diidentifikasi tidak berfungsi. Mekanik Virgin pun butuh waktu lama untuk memperbaiki girboks tersebut, sekitar 1,5 jam.
Sayang seribu sayang, program yang direncanakan oleh tim Virgin adalah Rio melahap total 52 lap, lewat beberapa kali percobaan dengan pola 10-10-20-6-6 lap tidak terlaksana, ketika segalanya telah selesai diperbaiki, sesi pagi tes harus segera berakhir pukul 12.30. Rio pun tidak punya waktu lagi untuk menambah jam terbangnya. Secara total, Rio tercatat melahap 21 lap dan itu adalah lap-lap yang bersejarah bagi bangsa Indonesia.
"Sayang sekali memang ada kerusakan girboks, padahal Rio terus memperbaiki catatan waktunya. Itu hal yang kami suka dari Rio dan dia sendiri secara umum menunjukkan usia tidaklah mempengaruhi penampilan seseorang, walau ini sekadar tes. Pilihan kami memberikan Rio kesempatan tidak salah. Saya berjanji, sisa program yang terganggu ini akan kami berikan ke Rio pada tes berikut di Valencia tahun depan," ujar John Booth, Team Principal Virgin Racing, seuai tes.
Tes itu dihadiri oleh Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, Mohammad Wahid Supriyadi. Dubes Wahid merasa bangga dan terharu melihat akhirnya nama Indonesia di UEA tidak melulu identik dengan pembantu rumah tangga. "Rio sungguh membuat saya dan teman-teman di KBRI Abu Dhabi berbahagia. Dia masih muda, tetapi sudah jadi sorotan dunia. Saya akan mencoba sekuat tenaga mempromosikan Rio di sini pada acara-acara yang berkenaan dengan Indonesia. Kalau seni dan budaya saja bisa, kenapa olahraga tidak? Saya yakin, Rio punya masa depan yang bagus karena bakatnya memang bagus," kata Wahid.