Rabu, November 03, 2010

Revitalisasi Trayek Angkutan Umum Jakarta

Revitalisasi trayek angkutan umum harus segera dilakukan sebagai upaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Banyaknya trayek yang lumpuh atau mati. Tidak sedikit pula trayek yang tumpang tindih. Sehingga dalam satu trayek banyak dilalui banyak angkutan yang sebenarnya lain jurusan.

id.wikipedia.org
Diberitakan Pos Kota (29-10-2010), Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengatakan, sebagian besar trayek angkutan umum sudah mati. Ini terbukti dari banyaknya angkutan yang tidak beroperasi. “Dari total armada yang ada paling banyak yang beroperasi sekitar 25-40 persen. Misalnya Metro Mini dari 20 armada yang ada paling banyak 5 unit yang bisa beroperasi,” ujar Azas, Jumat (29/10).

Revitalisasi trayek nantinya diparalelkan dengan rencana pengembangan transportasi massal seperti busway, mass rapid transit (MRT) dan Kereta Rel Listrik (KRL). “Nantinya angkutan umum itu menjadi pendukung moda transportasi massal seperti busway, MRT maupun KRL. Kalau masih dibiarkan seperti ini penggunaan kendaraan pribadi tak akan berkurang,” ujar Azas.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nasrullah sepakat dengan usulan revitalisasi trayek angkutan umum di Jakarta. Menurut dia, jika tidak segera direvitalisasi maka akan menjadi sumber kemacetan. Sebab, nantinya trayek angkutan umum tersebut bisa tumpang tindih dengan moda transportasi massal.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menegaskan, dalam pengembangan pola transportasi makro (PTM) feeder (kendaraan pengumpan) harus sudah disiapkan. “Untuk menunjang moda angkutan massal memang dibutuhkan angkutan pengumpan (feeder) sehingga berfungsi maksimal,” ujar Nasrullah.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...