1) Pertumbuhan Ekonomi; 2) Faktor Produksi; 3) Produktifitas Teknologi; 4) Analisa
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa ketiga unsur yang ditampilkan memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 1998, pasca krisis moneter yang menghantam Indonesia dan negara-negara Asia lainnya . Namun demikian dari tiga grafik diatas terlihat bahwa pola yang terbentuk pada grafik PDB menyerupai pola yang terbentuk dari produktifitas teknologi sedangkan pola pertumbuhan tenaga kerja cenderung datar. Hal ini mengindikasikan bahwa teknologi memiliki peran dalam menentukan produktifitas perekonomian Indonesia.
Meskipun terlihat ada kecenderungan meningkat setelah tahun 2000, pekembangan teknologi bergerak sangat lambat sehingga tidak cukup berarti untuk menumbuhkan ekonomi (meskipun akan lebih baik bila dapat dibandingkan terlebih dehulu dengan produktifitas teknologi negara lain sebelum menilainya). Bahkan bila dibuat trend panjang yang di mulai dari akhir tahun 1980-an hingga tahun 2005, produktifitas teknologi cenderung tumbuh semakin rendah. Fluktuasi yang terjadi pada grafik teknologi juga terlihat cukup kasar, yang mungkin mengidikasikan bahwa penguasaan teknologi dalam masyarakat tidak cukup mantap (tidak stabil).
Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah, dari tiga komponen yang menentukan produksi di Indonesia adalah antara teknologi dan tenaga kerja, grafik teknologi dan tenaga kerja bagaikan suatu objek yang berhadapan dengan cermin, ketika salah satu mengalami prestasi yang meningkat yang lainnya justru mengalami prestasi yang menurun. Hipotesisnya adalah, mungkin penerapan teknologi baru telah meningkatkan efisiensi termasuk dalam hal kebutuhan tenaga kerja. Ketika teknologi baru datang sejumlah tenaga kerja akan terkurangi beban pekerjaannya tetapi perludiwaspadai, karena sangat mungkin tergantikan perannya oleh teknologi tersebut. Meskipun ada pula kemungkinan lain bahwa kedatangan teknologi baru itu juga dapat membuat lapangan kerja baru.
Tentunya diperlukan penyeledikan lebih lanjut tentang ketepatan hipotesis yang diungkap dalam makalah ini. Namun bila hipotesis tersebut ‘benar’, maka perlu langkah lebih lanjut agar investasi (khususnya asing) yang masuk ke Indonesia tidak sekedar meningkat, tapi juga memberi manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia. Yaitu meingkatkan output, membuka lapangan kerja serta menciptakan wahana untuk transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar