Kamis, Februari 21, 2013
Indonesia Ternyata Impor Batik, Singkong dan Garam
Indonesia (katanya) adalah bangsa yang kaya, namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Kamis (20/2/2013) tercatat sejumlah komoditas yang seharusnya mampu diproduksi di Indonesia tetapi masih juga diimpor. Ironisnya tiga dari lima komoditas yang disebutkan itu adalah Batik, Singkong dan Garam.
1. Batik
Meski batik terkenal sebagai kain tradisional asli Indonesia, tetapi keberadaannya di tanah air tidak sepenuhnya merupakan karya anak bangsa. Terdapat sejumlah kain batik dan produk jadi batik yang berasal dari China.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat sebanyak 1.037 ton produk batik yang masuk dari China ke Indonesia dengan nilai US$ 30 juta, atau sekitar Rp 285 miliar sepanjang 2012 lalu.
Impor terbesar adalah untuk jenis kain tenun dicetak batik yaitu sebanyak 677,4 ton dengan nilai US$ 23,3 juta, dan kain tenun yang dicetak dengan proses batik sebanyak 199,2 ton dengan nilai US$ 1,8 juta pada 2012 lalu.
Masuknya impor produk batik ini terbesar terjadi pada Juli 2012 yaitu sebanyak 106,7 ton dengan nilai US$ 3,6 juta, dan pada Desember 2012 sebanyak 87,4 ton dengan nilai US$ 3 juta.
Selain jenis kain batik, ada juga beberapa bentuk barang jadi seperti jaket, blazer, celana, baju untuk perempuan dan laki-laki, serta sapu tangan, syal, scarve, dan dasi dari proses batik.
2. Garam
Sepanjang tahun 2012, RI telah mengimpor garam sebanyak 2,2 juta ton dengan nilai yang mencapai US$ 108 juta. Negara pemasok garam utama adalah Australia dengan berat garam impor sebanyak 1,6 juta ton dengan nilai US$ 80,9 juta.
Selain itu, India juga memasukkan garam impornya sebanyak 566 ribu ton dengan nilai US$ 25,4 juta, Selandia Baru sebanyak 1.574 ton dengan nilai US$ 596 ribu, China sebanyak 5.981 ton dengan nilai US$ 475 ribu, dan Jerman sebanyak 429 ton dengan nilai US$ 362 ribu.
3. Singkong
Sepanjang tahun 2012, impor singkong tercatat 13,3 ribu ton atau senilai US$ 3,4 juta. Hanya tiga negara yang diketahui aktif melakukan ekspor ke Indonesia di tahun lalu.
Thailand memasukkan singkon ke tanah air sebanyak 6.185 ton dengan nilai US$ 1,6 juta, China sebanyak 5.057 ton dengan nilai US$ 1,3 juta, dan Vietnam sebanyak 2.048 ton dengan nilai US$ 519 ribu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar