Awal kata saya sampaikan terlebih dahulu bahwa awalnya saya bukan pendukung, maupun penolak dari partai PKS.Hanya saja hari ini saya tersentak dengan sebuah berita Liputan6.com yang berjudul "PKS Siap Tampung Ariel-Luna" (21/06/2010), kutipan penuh berita yang terlambat saya baca 1 hari tersebut adalah sebagai berikut:
Sebagai organisasi, Partai Keadilan Sejahtera mengklaim diri sebagai partai terbuka. Mereka siap menerima anggota dari kelompok nonmuslim, termasuk pasangan artis yang sedang tersandung masalah (video porno), Ariel dan Luna Maya. Demikian yang mengemuka dalam penutupan Musyawarah Nasional ke-2 PKS di Hotel Ritz-Carlton, Sudirman, Jakarta, Ahad (20/6).
Langkah politik yang cukup kontroversial rupanya demi meraih target yang ditetapkan kepengurusan baru di bawah kepemimpinan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq. Sebagai salah satu partai Islam di Indonesia, PKS menargetkan menempati tiga besar pemenang pemilu 2014.
Manuver politik PKS diperkirakan bakal memperluas dukungan politik dari masyarakat. Mengingat selama ini PKS dikenal partai berasaskan Islam. Ini yang justru membuat jumlah suara PKS dalam pemilu tak terlalu signifikan dibanding partai yang keanggotaannya terbuka.
Jika berita itu memang benar adanya, "betapa dangkalnya cara berpikir dari pengurus PKS mencari popularitas". Partai yang diawal kedatangannya dikenal berasaskan agama (Islam), seperti telah kehilangan akalnya. Kini justru banting streer, mencari kader populer tanpa peduli latar belakannya, bahkan ketika "hitam" itu terlihat sangat nyata, malah dilihat sebagai nilai tambah untuk promosi.
Begitu bodohnya kah politik di negeri ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar