Setu Babakan adalah danau alam yang luasnya mencapai 32 ha. Situ ini terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ini adalah danau alam yang berada di wilayah kota Jakarta. Keunikan Setu Babakan ini bukan hanya di keindahan danaunya, tetapi juga budaya masyarakat yang tinggal di seputar setu. Pada tahun 2004, bersamaan dengan HUT DKI yang ke-474 daerah ini dicanangkan sebagai cagar Budaya Betawi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Wisata budaya
Saat masuk di kawasan ini langsung terasa bedanya, seolah kembali pada suasana Jakarta di awal tahun 1990-an. Udara semilir dari pepohonan yang rimbun segera menyambut kita. Tampak di depan mata, danau yang terbentang luas, dengan rumah-rumah yang mengelilinginya.
Di salah satu sisi setu ini ada rumah panggung besar yang biasa digunakan mementaskan kegiatan kesenian. Setiap hari Sabtu dan Minggu dipentaskan aneka kesenian khas Betawi seperti tajidor, gambang kromong. Tari Cokek, Tari Topeng, Lenong, Ondel-ondel, juga sering dipentaskan di sini. Artis-artis lenong yang kondang, seperti Bang Bolot, Mandra, Mpok Nori, Ida Royani, pernah bergabung meramaikan pertunjukan di sini.
Lelah menonton pertunjukan kesenian, di sekitar kawasan ini banyak penjual makanan khas Betawi. Antara lain: kerak telor, toge goreng, laksa, gulali, bir pletok, nasi uduk, kue ape dll. Makan kerak telor, tidak perlu menunggu Pekan Raya Jakarta di Kemayoran, yang setahun sekali. Di Setu Babakan ini kita bisa mencicipinya sepanjang tahun, di akhir pekan. Kita bisa memilih memakai telor ayam atau telor bebek. Jangan lupa juga mencoba bir pletok minuman khas Betawi. Meskipun namanya bir pletok, tapi tidak mengandung alkohol. Bahan dasar minuman ini adalah jahe, serai, daun pandan wangi, yang cocok untuk menghangatkan badan.
Wisata alam
Menikmati keindahan Setu Babakan juga asyik dilakukan. Di hari libur, banyak orang datang ke pinggiran setu, bersama keluarga untuk sekedar duduk-duduk. Kalau mau menyusuri ke tengah danau, dapat perahu bebek (menyewa sepeda air) untuk keliling satu putaran danau. Buat penggemar kegiatan memancing, bisa juga dilakukan di setu ini.
Kalau bosan dengan pemandangan air, kita bisa menyewa delman keliling kawasan Setu Babakan yang luasnya sekitar 165 ha. Makin langkanya delman beroperasi di Jakarta (delman sudah dilarang di Monas), maka naik delman di kawasan ini, mengobati rasa rindu pada angkutan tradisional ini.
Kita bisa keliling kawasan Setu Babakan ini, melihat-lihat pemukiman orang Betawi. Karena kawasan ini adalah cagar budaya Betawi, maka umumnya penduduk adalah orang-orang asli Betawi dengan arsitektur rumah Betawi. Penduduk luar Betawi boleh saja tinggal di sini, tetapi bila membangun/renovasi rumah mesti menyesuaikan dengan arsitektur Betawi.
Yuk, kita jalan-jalan ke Setu Babakan…hati senang, budaya lestari…
sumber : www.biruvoice.com ; www.thejakartaglobe.com ; pkab.wordpress.com ; mel--hoppus182.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar