Maxima Picture berencana untuk membatalkan usahanya untuk menampilkan bintang film porno asal Jepang di film 'Menculik Miyabi'. Maxima akhirnya mempertimbangkan polemik yang beredar di masyarakat.
Pemerintah jelas tidak akan memberikan izin Maxima untuk menggarap film tersebut. Masalahnya, 'Menculik Miyabi' dinilai tidak memenuhi empat unsur yang harus dikandung dalam cerita film. Empat unsur itu yaitu, memperkuat jati diri bangsa, memiliki nilai edukatif, mencerdaskan dan memperkuat tali persaudaraan masyarakat Indonesia.
M Nuh pun menghargai rencana pembatalan tersebut, M Nuh juga mengungkapkan Maxima melakukan pembatalan karena ada banyak tekanan dari berbagai pihak. "Bahkan perhimpunan pelajar Indonesia di Jepang juga keberatan," pungkasnya.
Batalnya Miyabi ke Indonesia, tak membuat pemerintah stop memerangi pornografi. M Nuh, Menbudpar pun minta supaya masyarakat memberantas peredaran film porno.
"Kita tidak perlu repot mengurusi Miyabi, di Indonesia masih banyak film seperti itu," ujar M Nuh saat ditemui di kantor Menbudpar, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2009).
2 komentar:
yah gitu lah
yang bego tuh pihak rumah produksi, dah tau kalo bisa bikin polekmik malah promonya digembar-gemborkan
padahal syuting aja blon
promosi yang aneh dan tidak tepat
biarpun terjadi polemik, masi aja banyak orang yang nyari potona+videonya
Posting Komentar