Lama sudah PSSI menunggu dukungan resmi dari pemerintah terkait bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun keinginan tersebut sepertinya harus dikubur dalam-dalam karena hingga jatuhnya tenggat waktu yang diberikan oleh FIFA pada 9 Februari 2010, dukungan yang ditunggu tak kunjung datang. Sikap pasrah pun diambil PSSI apabila Indonesia didiskualifikasi karena tidak ada dukungan tersebut.
Oleh Deputi Sekjen PSSI Dali Taher pemerintah dikatakan sudah melepas kesempatan untuk mengikuti bidding tersebut. Padahal FIFA sendiri sudah memastikan kalau PD 2022 bakal dihelat di Benua Asia.
"Tinggal Indonesia dan Australia yang berpeluang. Tapi, Australia tidak ingin head to head dengan kita karena mereka melihat Indonesia sebagai mitra strategis. Mereka lebih memilih menggandeng kita. Tapi, sekali lagi, tanpa surat garansi pemerintah, Indonesia sudah pasti didiskualifikasi sehingga tidak mungkin bekerja sama dengan Australia," urainya [detik.com].
Pemerintah sudah melepaskan kesempatan emas untuk mengikuti bidding tersebut karena FIFA sendiri sudah memastikan kalau PD 2022 bakal dihelat di Benua Asia.
Meski tidak ada tanda-tanda mendapat dukungan dari pemerintah untuk meneruskan kampanye pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, PSSI tak berniat mundur. "Kami masih menunggu apakah FIFA mau memberikan kesempatan lagi bagi kami. Bila tidak datang dukungan dari pemerintah, ya kami tinggal tunggu dicoret saja oleh FIFA," tegas Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2010) siang WIB [detik.com]. Namun dengan kondisi yang demikian seperti hanya tinggal menunggu dicoret oleh FIFA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar