Selasa, Maret 26, 2013

Gadget, Menjauhkan Yang Dekat?


Kita harus menyadari bahwa teknologi seharusnya hanyalah alat bantu. Ketergantungan berlebih terhadap teknologi layaknya kecanduan yang merusak sifat alami manusia sebagai makhluk sosial.
Sebuah studi di Inggris melakukan survei untuk mengetahui penggunaan alat-alat elektronik saat ini. Sekitar 22 juta orang atau sekitar 45 persen mengakui mereka menggunakan ponsel untuk menelepon, mengirim SMS, menggunakan sosial media dan email lebih sering daripada harus pergi ke ruang sebelah untuk mengobrol dengan anggota keluarga lainnya.

abaysyatha.blogspot.com
Seperlimanya atau sekitar 22 persen lebih memilih untuk berbicara lewat telepon atau sosial media seperti Facebook dan Twitter daripada harus berbicara langsung.

Riset bertajuk The Halifax Insurance Digital Home Index itu menemukan bahwa tiga perempatnya atau sekitar 73 persen warga Inggris merasa kesulitan jika mereka harus mengalami hari tanpa "gadget", seperti ponsel, laptop, ataupun pemutar musik.

Meningkatnya penggunaan alat-alat elektronik telah menciptakan sebuah generasi yang tidak dapat beristirahat, dengan 25 persen dari populasi mengakui bahwa mereka selalu memeriksa email atau pesan mereka di tempat tidur. Sepersepuluh dari mereka bahkan melakukan hal itu di kamar mandi.

Survei lainnya terhadap 2.500 orang dewasa yang tinggal di Inggris  juga menemukan, orang lebih memilih untuk kehilangan cincin kawin atau pertunangan daripada harus kehilangan ponsel mereka.

Psikolog Aric Sigman memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan kepada teknologi dapat menjadi masalah bagi seluruh kelompok usia dan menyebabkan kehancuran hubungan antar manusia.

"Ketika frekuensi dan durasi melihat layar meningkat, jumlah waktu yang dihabiskan untuk kontak langsung dengan 'kehidupan nyata' yaitu hubungan langsung dengan orang lain akan berkurang," ujarnya

"Ketika berusia tujuh tahun, rata-rata anak yang lahir saat ini akan menghabiskan satu tahun usianya untuk menonton teknologi layar, dan ketika mereka berusia 80 tahun, mereka menghabiskan 18 tahun dalam hidupnya untuk melihat teknologi yang bahkan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan," tambahnya.

"Penggunaan teknologi yang berlebihan merupakan isu yang berdampak pada semua kelompok usia, dari dewasa muda, yang menganggap teknologi merupakan pusat dari hidupnya, sampai ke orang tua yang akan merasakan bagaimana penggunaan teknologi yang berlebihan dapat membangun penghalang bagi interaksi keluarga," tutur Sigman.
sumber: Kompas / Dailymail

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...