Kamis, November 12, 2009

Gue Dukung Piala Dunia 2022 di Indonesia

Green World Cup Indonesia 2022
For The Game, For The World, For Our Planet Safety


Pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 ini bukanlah "mimpi di siang bolong". "Ini merupakan bagan dari perwujudan Visi 2020 yang kita canangkan sejak lima tahun silam, di mana kita memproyeksikan bahwa pada masa itu kita dapat tampil di pentas dunia,"(Nurdin Halid, 2009).

Pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 ini memerlukan kerja keras bangsa Indonesia, tidak hanya PSSI. Dengan kata lain, pencalonan ini tidak hanya menjadi "kerjaan" PSSI, namun "pekerjaan" bangsa. "Pemerintah harus mendukung penuh. Kalau tidak ada dukungan pemerintah, tidak akan bisa," (Djohar Arifin Husin, 2009).

Menjadi tuan rumah Piala Dunia, dapat mendorong percepatan berbagai aspek pembangunan (terutama di kota-kota yang melaksanakan pertandingan Piala Dunia itu), penyelenggaraan Piala Dunia juga mendatangkan keuntungan dari segi materi.

Untuk menjadi tuan rumah, sebuah negara harus punya 10 stadion berkapasitas 40.000 penonton. Juga dua stadion berkapasitas 80.000 orang sebagai venues pembukaan. Dalam hal ini, PSSI telah mengajukan 13 stadion sebagai venue PD 2022 yang dibagi dalam tiga kategori.

Pertama, yakni stadion yang sudah tersedia: Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan (Jakarta), Stadion Palaran (Samarinda) serta Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang).

Kedua, yakni stadion yang masih berada dalam tahap perencanaan. Ini mencakup Stadion Gedebage (Jawa Barat), Stadion BMW (Jakarta Utara), Stadion Bogor dan Stadion Riau yang disiapkan untuk PON.

Ketiga berupa stadion yang diusulkan di enam kota: Surabaya, Makassar, Medan, Yogyakarta, Gianyar dan Tangerang.

Diperkirakan Stadion Riau selesai pada 2012, Gedebage 2011, BMW 2011 dan Bogor 2011. Sedangkan stadion yang diusulkan rampung pada 2015.

"Orang-orang akan bertanya apakah Indonesia aman untuk menggelar even besar seperti ini. Saya hanya bisa mengatakan: Saya tak pernah mengalami masalah keamanan di Indonesia dan saya selalu merasa aman di sana. Orang-orang di Jakarta adalah orang-orang yang sangat ramah, dan secara umum orang-orang Indonesia ramah. Mereka selalu bersemangat." (Peter Butler, 2009)

”Saya harap jangan lagi ada sikap skeptis dari masyarakat mengenai niatan ini. Sebab rencana ini bukan untuk PSSI, tapi untuk bangsa. Jadi jangan dibilang kita hanya bermimpi. Sebab, orang yang paling miskin itu adalah orang yang sudah tidak bisa lagi bermimpi,” (Adhyaksa Dault, 2009)

Asia sudah waktunya menjadi tuan rumah Piala Dunia lagi. “Kita jadi tuan rumah terakhir kali pada Piala Dunia 2002 (Korea-Jepang). Itu sudah berjarak 16 tahun dengan Piala Dunia 2018," (Bin Hamman, 2009)

Jika benar dihelat di Indonesia, perekonomian negara pastinya ikut terbantu. Penjualan souvenir juga akan memberi pilihan bagi masyarakat untuk menambah penghasilan. dan masih banyak lagi angin segar jika memang proyek PSSI ini bisa goal.

Tapi, ya itu tadi, masih harus banyak pembenahan, dan waktu satu tahun untuk meyakinkan FIFA sebelum mereka membuat keputusan pada Desember 2010. Perhelatan Piala Asia 2007 harusnya menjadi bahan pembelajaran tersendiri. Meski dinilai sukses dalam hal prestasi, namun tidak demikian dengan teknis penyelenggaraan. Banyak sekali catatan yang harus dibenahi. (Ahmad Yanuar [Goal.com], 2009)

FIFA memastikan akan mengumumkan nama "pemenang" perebutan tuan rumah Piala Dunia 2022 ini pada 10 Desember 2010.

Bids
for
2018
and
2022
Australia
Map of 2018 FIFA World Cup bids.svg
Belgium & Netherlands
England
Indonesia
Japan
Portugal & Spain
Russia
United States
2022
only
Qatar
South Korea
Bid for 2018 & 2022
Bid for 2022 only
Ineligible in 2018
Ineligible in both

Sumber: www.pssi-football.com; www.vivanews.com; www.goal.com; www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...