forbes.com |
Yup...! Kata smart saat ini memang menjadi trend untuk disematkan pada berbagai macam hal dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya seperti smart phone, smart card, smart car dan lain sebagainya, termasuk yang dibahas saat ini smart city.
Lalu apakah definisi dari smart city tersebut, sehingga membuat sebuah kota seperti memiliki 'gengsi' (kebanggan) untuk bisa menyandangnya?
Dalam Wikipedia (10/12/2014) Smart City (kota pintar) dijelaskan sebagai kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan, untuk mengurangi biaya dan konsumsi sumber daya, dan untuk berperan lebih efektif dan aktif dengan masyarakat. Sektor kunci 'smart' dalam hal ini adalah termasuk dalm bidang transportasi, energi, kesehatan, air dan limbah. Sebuah kota yang pintar harus mampu merespon lebih cepat untuk kota dan tantangan global, daripada kota lain yang masih diselenggarakan secara 'konvensional'.
Konsep smart city (sampai saat ini) sebenarnya tidak ada yang baku, demikian pula untuk menilai atau mengukurnya. Namun demikian, untuk menambah pemahaman tentang smart city, berikut ini beberapa definisinya yang diperoleh dari dari beberapa sumber:
- Smart Cities Council: "Smart city adalah kota yang memiliki teknologi digital tertanam (embedded) di semua fungsi kota."
- Frost & Sullivan: "Kami mengidentifikasi delapan aspek kunci yang menentukan smart city: smart governance, smart energy, smart building, smart mobility, smart infrastructure, smart technology, smart healthcare, dan smart citizen"
- IEEE Smart Cities: "Smart city menyatukan teknologi, pemerintah dan masyarakat untuk memungkinkan karakteristik sebagai berikut: smart cities, a smart economy, smart mobility, a smart environment, smart people, smart living, smart governance"
- Business Dictionary:. "Sebuah wilayah perkotaan yang dikembangkan untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan ekonomi dan kualitas hidup yang tinggi dengan unggul dalam beberapa bidang utama, ekonomi, mobilitas, lingkungan, masyarakat, hidup, dan pemerintah. Keunggulan di bidang-bidang utama tersebut dilakukan melalui sumber daya manusia yang kuat, sumber daya sosial, dan / atau infrastruktur ICT. "
- Pemerintah Inggris: "Konsep ini tidak statis, tidak ada definisi mutlak smart city, tidak ada titik akhir, melainkan proses, atau serangkaian langkah, dimana kota menjadi lebih 'nyaman untuk ditempati' (liveable) dan memiliki daya tahan dan, karenanya, mampu merespon cepat untuk tantangan baru. "
- Caragliu dan Nijkamp: "Sebuah kota dapat didefinisikan sebagai 'pintar' (smart) ketika investasi dalam modal manusia dan sosial dan tradisional (transportasi) dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (ICT) komunikasi infrastruktur bahan bakar modern dan kualitas hidup tinggi, dengan manajemen yang bijaksana dari alam sumber daya, melalui aksi partisipatif dan keterlibatan. "
- Giffinger et al .: "Daya saing regional, dalam hal transportasi dan ICT ekonomi regional, sumber daya alam, manusia dan modal sosial, kualitas hidup, dan partisipasi warga dalam pemerintahan kota."
Semoga penjelasan dari beberapa sumber tersebut membantu memberi pemahaman lebih baik mengenai definisi smart city.