Hal pertama yang perlu disadari adalah, bahwa berbicara transportasi bukan hanya masalah lalu lintas. Selain terkait masalah lingkungan yang saat ini hangat dibicarakan (Global Warning), transportasi akan selalu terkait masalah sosial dan ekonomi. Apa lagi kita berbicara Jakarta, tempat terjadinya berbagai aktifitas oleh masyarakatnya yang sangat beragam (dan sedang berusaha "survive" dalam kehidupan yang keras).
Penyediaan angkutan umum massal bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan, terutama bila dilihat dari kebutuhan biaya pembangunannya. Pembangunan jaringan kereta api baru, baik double tack maupun monorail sebagaimana disediakan di Negara-negara maju akan memerlukan biaya yang sangat besar yang untuk saat ini tidak mampu dijangkau oleh Pemerintah. Busway Trans Jakarta memang bukan jalan keluar yang utama untuk mengatasi kecetan di Jakarta, namun perlu menjadi catatan bahwa Busway adalah suatu awal yang baik, yang dilakukan Pemda DKI untuk mendukung pembangunan jaringan monorail dan MRT yang pada saat ini juga tengah dicarikan cara untuk mendanainya baik oleh Pemda DKI maupun Pemerintah Pusat (Dep. Pehubungan).
Tidaklah bijak rasanya, menghapus harapan masyarakat kelas bawah yang tengah sabar menunggu pembangunan koridor Busway sampai pada jarak terdekat dari tempat tinggalnya. Pada saat sama, marilah kita dorong pemerintah untuk membangun sarana transportasi masal yang sesungguhnya yaitu MRT dan monorail serta peningkatan kinerja jaringan KRL yang ada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar