mitracitraremajatasikmalaya.wordpress.com |
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu.
Namun apakah kenakalan remaja, merupakan salah si anak? Atau orang tua? Karena ternyata banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang baik bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan sesuatu ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari kenakalan seorang remaja selalu dikristalkan menuju faktor eksternal lingkungan yang jarang memerhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal ini orangtua. Kita selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman seseorang.
Orang tua, sering lupa bahwa prilakunya berakibat pada anak-anaknya. Karena kehidupan ini tidak lepas dari contek-menyontek prilaku yang pernah ada. Bisa juga karena ada pembiaran terhadap perilaku yang mengarah pada kesalahan, sehingga yang salah menjadi kebiasaan.
Marilah kita uraikan dan menganalisa satu persatu beberapa petuah atau nasihat-nasihat orang tua kepada anak-anak :
Orang tua melarang anak kita berbicara kasar, padahal berkata-kata kasar begitu mudahnya keluar pada anak kita.
Orang tua melarang anak kita tawuran atau ringan tangan, padahal masih ada orang tua yang sering menganiaya mereka anak-anak secara fisik, berkelahi di depan anak-anak, suka adu jotos di forum terhormat gedung lembaga legislatif ketika bersidang karena merasa tidak sepaham, yang di saksikan anak-anak langsung lewat televisi.
Orang tua melarang anak kita berbohong atau jujur, padahal sudah berapa kebohongan yang ciptakan kepada anak-anak.
Orang tua melarang anak bergaul bebas atau pacaran, padahal tidak sedikit orang tua melakukan hal yang sama bergaul bebas baik dilingkungan masyarakat, maupun lingkungan kantor yang terkenal dengan nama selingkuh.
Orang tua melarang anak-anak minum-minuman keras dan berjudi, padahal ada orang tua disekitar kita yang bandar judi dan pemilik pabrik menuman keras serta peminum dan penjudi.
Orang tua melarang anak kita merokok, padahal orang tua begitu sering membakar uang, dengan merokok di depan mata anak-anak, dan kita juga menjual rokok.
Orang tua marah ketika anak kita tidak sholat, atau beribadah, padahal mungkin orang tuanya suka melalaikan bahkan tidak menunaikan kewajiban sholat.
Orang tua menghimbau agar anak-anak kita jangan mengkonsumsi tayangan yang pornografi, padahal dirikita sering menonton tayangan, membaca, mengakses situs-situs porno tersebut, bahkan orang tualah yang memiliki media cetak, penulis naskah, membeli media-media pornografi tersebut.
Orang tua melarang anak-anak kita untuk menonton televisi terus menerus, padahal orang tua pengkonsumsi paling utama siaran televisi sampai tidak tidur.
Orang tua sering menasehati anak-anak kita untuk tidak berghibah atau memfitnah oranglain, padahal diri kitalah yang suka berghibah dan memfitnah itu.
Orang tua marah ketika tahu anak-anak kita sering nongkrong dan keluar malam, padahal kita juga melakukan hal yang sama, terkadang waktu shubuh baru pulang ke rumah.
Orang tua menasihati anak agar rajin sekolah, tetapi orang tua juga malas bekerja, bahkan sering mangkir dari kantor.
Orang tua mengeluhkan mengapa anak malas membaca, padahal orang tua juga sangat jarang memiliki kebiasaan membaca.
Orang tua sering mengajari mereka anak-anak untuk tidak melawan kepada orangtuanya, padahal mereka dulunya juga suka melawan orangtua kita.
Orang tua marah ketika tahu anak suka mencuri, padahal orang tua sering mencuri uang negara, atau sering mendapatkan rejeki yang tidak halal.
Dan banyak lagi kenakalan-kenakalan yang lakukan orang tua, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga kita tidak termasuk dan tidak pernah melakukan kenakalan seperti yang diuraikan diatas. Amin.
disadur dan diringkas dari: http://www.ubb.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar