Saya hanya ini mengutip sebagian artikel tersebut pada bagian berikut ini :
===
Iblis berkata: "Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda."
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun (yang selamat dari siksa neraka*). Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. ...
===
*tambahan dari saya sendiri
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa manusia sebagai pribadi memegang kekekuasaan penuh akan keputusan dari segala tidak-tanduk perilakunya, dan tentu hasil (output) dari perilakunya akan ditanggung sendiri. Hal ini sejalan dengan fiman Allah :
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( QS 13:11)
Masih berharap nasib berubah dengan sendirinya? Mimpi!!!
Jangan anda berharap seseorang datang untuk mengubah nasib anda. Atau waktu akan menyelesaikan segalanya?
Setiap orang dapat mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan atau menjejali pikiran kita dengan ajakan yang menjerumuskan. Namun semua keputusan ada di diri masing-masing. Ingin masuk surga, maka beribadahlah dengan baik. Ingin sukses maka berbuatlah untuk kesuksesan tersebut.
Mulailah kita bertindak! Berubah untuk kebaikan dunia kita dan keselamatan di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar