Kamis, November 24, 2011

Pembayaran Tol Elektonik Untuk Mengurangi Kemacetan Akibat Antrian Tol

Kemacetan  di sekitar akses tol sudah menjadi pemandangan umum di beberapa pintu masuk tol dalam kota Jakarta. Kejadian ini tentu sangat mengganggu para pengguna jalan, baik bagi mereka yang akan menggunakan jalan tol, maupun yang hanya melewati kawasannya.

transponder (Wikipedia.org)
Sebagai salah satu contoh yang sering kali menjadi pemberitaan media adalah kemacetan yang terjadi di pintu tol Semanggi. Parahnya kemacetan yang terjadi, sampai memunculkan ide penutupan pintu tol tersebut (VIVAnews, 6 Maret 2011) untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

Sebenarnya saat ini sudah tersedia teknologi yang dapat menghindarkan terjadinya antrian di pintu tol, yaitu Electronic Toll Colection (ETC). Teknologi ini sudah diterapkan sejak tahun 1987  di Aalesund, Norwegia (Wikipedia). Setiap kendaraan yang akan masuk melalui pintu tol dengan sistem ETC harus dilengkapi dengan sebuah transponder yang akan mendebit pembayaran tol secara otomatis pada saat melewati pintu tol.

Secara teori ETC dapat befungsi tanpa mengharuskan pengendara untuk memperlambat kecepatan. Dengan demikian, tentunya teknologi ini dapat membantu mengurangi antrian yang terjadi di pintu tol.

Pintu tol SmartTAG, Malaysia (Wikipedia.org)
Di beberapa negara di Asia sudah menerapkan teknologi ini, seperti diantaranya :
  • TollTrax Toll Collection System di Kharagpur, India
  • Metro Electronic Toll Collection Systems di Delhi, India
  • Smart TAG di Malaysia
  • Area Licensing Scheme di Singapura
  • Electronic Road Pricing di Singapura
  • Autotoll di Hong Kong, Tiongkok
  • ETC di Jepang
  • ETC di Taiwan, Republik Cina
Oleh karena itu tidak ada salahnya Jasa Marga untuk mencoba menerapkan sistem ini untuk jalan tol di Jakarta sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan dan tentunya menurunkan tingkat kemacetan di sekitar area pintu tol.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...