Namun sayang raupan keuntungan dari banyaknya jumlah pelanggan yang diperoleh secara normal sepertinya masih kurang dirasa oleh pada provider layanan selular di negeri ini.
Dalam satu hari ada saja beberapa SMS dari provider yang masuk begitu saja ke dalam ponsel pelanggannya untuk mengiklankan suatu produk / layanannya. Jika isinya hanya iklan dengan jumlah pengiriman yang tidak terlalu banyak mungkin masih bisa dianggap wajar, walaupun tentunya hal ini akan mengganggu kenyamanan pelanggan mereka sendiri.
Tak habis akal, para provider dengan iming-iming hadiah atau layanan menarik untuk si penerima SMS, maka diberikan kode tertentu dalam SMS untuk bisa mendapatkan / mengikuti apa yang diiklankan dalam SMS tersebut. Kenyataannya jika diikuti kode tersebut, saat itu juga pemilik ponsel akan didaftarkan pada layanan konten berbayar yang mungkin sebenarnya tidak ingin diikutinya.
Di sisi lain banyak pengguna ponsel Indonesia yang senyatanya masih "gap-tek" dan "mudah dirayu" dengan iming-iming hadiah. Hal ini sepertinya disadari betul oleh provider untuk "dimanfaatkan". Sehingga belakangan ini SMS iklan tersebut, sepertinya berusaha menipu penerimanya (pelanggan) untuk untuk mengaktifkan layanan berbayar yang akan mengurangi pulsa secara rutin setiap hari.
Hingga pada akhirnya "penyedotan" pulsa pelanggan recara kontinyu setiap hari dapat dilakukan dengan "asumsi" telah mendapat izin dari pelanggan.
Mudah mudahan saja, pemegang kebijakan dapat mengatur dan memberikan pelajaran kepada provider nakal tersebut, dan masyarakat dapat dengan nyaman memanfaatkan telepon selular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar